Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Jawa Barat mengintensifkan pemangkasan dan penebangan pohon dalam rangka pemeliharaan selama musim hujan guna mengantisipasi kejadian pohon tumbang atau patah.
"Frekuensi pemeliharaan ditingkatkan, biasanya hanya pagi dan siang hari. Kini sampai malam hari," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Taman, Bidang Pertamanan, PJU, dan Dekorasi Kota Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Erwin Gunawan saat dihubungi Antara, Sabtu.
Ia mengatakan pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan cara pemangkasan pohon-pohon yang dinilai rawan tumbang. Total ada 18 petugas yang dibagi dalam dua shift yakni pagi dan malam hari.
Pemangkasan dan penebangan dilakukan mengingat kondisi cuaca di Kota Bogor yang hampir setiap hari turun hujan pada sore dan malam hari.
"Selain pemangkasaan, juga dilakukan penebangan, pemeriksaan dan pengecekan kondisi pohon," katanya.
Pemerintah Kota Bogor memiliki program KTP pohon, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pohon-pohon yang kondisinya sehat, sakit dan rawan tumbang. Program tersebut telah berlangsung sejak 2016 lalu.
Tercatat dari 14 ribu pohon yang ada di wilayah Kota Bogor sudah ada 338 pohon yang diberi KTP. Target tahun 2017 ada 500 pohon lagi yang akan diberikan KTP.
KTP pohon menjelaskan nama dan jenis pohon, serta statusnya. Pohon ber KTP merah menandakan sudah keropos dan rawan tumbang, KTP kuning dalam kondisi sakit dan perlu perawatan, sedangkan KTP hijau untuk pohon yang masih sehat.
"Sampai saat ini dari 500 pohon yang ditargetkan tahun ini sudah ada 200 pohon yang diberi KTP," katanya.
Peristiwa pohon tumbang kerap terjadi di Kota Bogor, terutama ketika musim hujan, dan apabila terjadi angin kencang. Kejadi terakhir pohon tumbang di Jl Jalak Harupat dekat Istana Bogor. Peristiwa terjadi akhir September lalu, mengakibatkan dua pengendara motor terluka, dan merusak kendaraan seepda motor serta mobil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Frekuensi pemeliharaan ditingkatkan, biasanya hanya pagi dan siang hari. Kini sampai malam hari," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Taman, Bidang Pertamanan, PJU, dan Dekorasi Kota Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Erwin Gunawan saat dihubungi Antara, Sabtu.
Ia mengatakan pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan cara pemangkasan pohon-pohon yang dinilai rawan tumbang. Total ada 18 petugas yang dibagi dalam dua shift yakni pagi dan malam hari.
Pemangkasan dan penebangan dilakukan mengingat kondisi cuaca di Kota Bogor yang hampir setiap hari turun hujan pada sore dan malam hari.
"Selain pemangkasaan, juga dilakukan penebangan, pemeriksaan dan pengecekan kondisi pohon," katanya.
Pemerintah Kota Bogor memiliki program KTP pohon, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pohon-pohon yang kondisinya sehat, sakit dan rawan tumbang. Program tersebut telah berlangsung sejak 2016 lalu.
Tercatat dari 14 ribu pohon yang ada di wilayah Kota Bogor sudah ada 338 pohon yang diberi KTP. Target tahun 2017 ada 500 pohon lagi yang akan diberikan KTP.
KTP pohon menjelaskan nama dan jenis pohon, serta statusnya. Pohon ber KTP merah menandakan sudah keropos dan rawan tumbang, KTP kuning dalam kondisi sakit dan perlu perawatan, sedangkan KTP hijau untuk pohon yang masih sehat.
"Sampai saat ini dari 500 pohon yang ditargetkan tahun ini sudah ada 200 pohon yang diberi KTP," katanya.
Peristiwa pohon tumbang kerap terjadi di Kota Bogor, terutama ketika musim hujan, dan apabila terjadi angin kencang. Kejadi terakhir pohon tumbang di Jl Jalak Harupat dekat Istana Bogor. Peristiwa terjadi akhir September lalu, mengakibatkan dua pengendara motor terluka, dan merusak kendaraan seepda motor serta mobil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017