Bogor (Antara Megapolitan) - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) bekerja sama dengan Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan menggelar simposium internasional tentang hasil penelitian kelautan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Simposium berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, dihadiri Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Peter MacArthur, didampingi Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama IPB Prof Annas Miftafauzin, serta Dekan FPIK IPB Lucky Adriantor.

Peran peneliti kelautan untuk mewujudkan tercapainya SDGs tertuang dalam "Enhancing Marine Biodiversity Research in Indonesia" (EMBRIO) yang dikoordinasikan oleh FPIK IPB.

"EMBRIO mendorong inovasi dan penelitian ilmiah dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati laut dan juga memperkuat proteksi terhadap keanekaragaman hayati laut," kata Dekan FPIK IPB Lucky Adrianto.

Lucky menjelaskan EMBRIO didirikan tahun 2013 dengan tujuan untuk membangun jaringan penelitian dan pelatihan multidisiplin yang luas di Indonesia dengan mitra strategis internasional untuk menjadi pusat keunggulan ilmiah keanekaragaman hayati Indonesia.

EMBRIO memiliki visi menjadi gerbang utama dalam upaya membangun jaringan kerja sama antara peneliti internasional dan lembaga penelitian yang jngin membangun kolaborasi penelitian di Indonesia.

"Misi EMBRIO adalah memahami, melindungi, merehabilitasi, dan melestarikan keanekaragaman hayati laut di Indonesia," kata Lucky.

Simposium internasional tersebut mengangkat tema "Penguatan tata kelola biodiversitas laut dan kontribusinya bagi pencapaian SGDs".

Menurut Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Gellwyn Jusuf tema simposium tersebut sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan tercapainya SDGs 2030.

"Salah satu target SDGs pada poin ke 14 tentang kehidupan bawah laut. Untuk mencapai target tersebut perlu ada indikator-indikator yang harus disusun oleh perguruan tinggi," katanya.

Ia mengatakan perlu ada penelitian dari perguruan tinggi untuk menetapkan indikator apa saja agar target SDGs Indonesia bisa tercapai sejalan dengan target SDGs global.

"Target SDGs secara global sudah ditetapkan, tapi bagaimana di Indonesia bisa diselaraskan perlu ada indikator-indikator agar pemerintah dapat mengambil kebijakan yang dapat diselerasakan dari pusat, provinsi hingga kabupaten kota," kata Gellwyn.

Beberapa indikator yang dimaksudkan seperti mencapai kesejahteraan bagi masyarakat pesisir, ketersediaan air yang layak, serta wilayah pesisir yang sehat dan berkelanjutan.

"Jika indikator ini sudah ada, maka membantu pemerintah dalam membuat rencana aksi yang dapat diaplikasikan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota," kata Gellwyn.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017