Bekasi (Antara Megapolitan) - Asisten Vice President PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru memastikan insiden ambruknya sebuah crane di KM14 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis dini hari, tidak menimbulkan korban.

"Tidak ada korban, soalnya saat pengerjaan berlangsung, kondisi lajur atau di bagian bawah proyek dalam keadaan steril dari kendaraan yang melintas," katanya di Bekasi.

Menurut dia, sterilisasi ruas tol saat proses pekerjaan infrastruktur berlangsung adalah bagian dari standar operasional prosedur keselamatan yang wajib diterapkan dalam kegiatan itu.

Standar keamanan yang dimaksud adalah waktu pemasangan yang presisi maksimal 20 menit dengan pertimbangan kondusifitas lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

"Standarnya, selama proses pemasangan tidak boleh ada objek apapun di bawahnya, karena faktor keselamatan. Kita pikirkan pengguna jalan, bagaimana tidak terlalu berdampak kepada mereka," katanya.

Namun demikian, pihaknya secara resmi meminta maaf kepada para pengendara yang merasa dirugikan dengan insiden ambruknya crane itu.

Ruas tol Jakarta-Cikampek dari KM-15, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang mengarah ke timur tidak bisa dilintasi, Kamis pagi, akibat sebuah crane pengangkut Variable Message Sign (VMS) dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated di sana ambruk sejak pukul 00.00. WIB.

"Sejak pukul 06.00 WIB, lajur sudah bisa dilintasi kendaraan dari arah barat ke timur, setelah beberapa saat dilakukan buka tutup lajur arah Cikampek," katanya.

Heru mengatakan, keempat lajur di ruas tol itu tidak bisa dilalui karena terhalang oleh crane pengangkut VMS untuk kepentingan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017