Bekasi (Antara Megapolitan) - Seorang pengendara mobil pribadi, Ade Bayu (37), mengaku terjebak kemacetan hingga 7 jam di lintasan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, akibat insiden crane roboh di KM15, Kamis pagi.

"Saya berangkat dari Jakarta jam 01.00 WIB, baru bisa lewat KM15 pukul 07.00 WIB. Tujuh jam saya `stuck` di tol," katanya di Bekasi.

Pria yang berprofesi sebagai fotografer di Kota Bandung, Jawa Barat itu mengaku tengah menempuh perjalanan pulang dari Jakarta usai menjalani keperluan kerja.

Kemacetan terparah, kata dia, terjadi di Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi, karena mayoritas kendaraan pada saat itu tidak bisa bergerak sama sekali.

"Ini sudah seperti parkiran berjamaah, sebab tidak ada kendaraan yang bisa bergerak," katanya.

Ade yang mengendarai kendaraan Suzuki Karimun hitam itu mengaku terjebak kemacetan di Jatibening pada pukul 05.00 WIB.



"Dari Jakarta arah Jatibening masih merayap, tapi pas di Jatibening tidak bergerak sama sekali. Mesin mobil rata-rata pada dimatiin semua," katanya.

Ade mengaku baru kembali menyalakan mesin selang dua jam kemudian, setelah petugas terkait memulai proses evaluasi bangkai crane yang ambruk di KM15.

"Setelah itu, saya baru bisa jalan ke arah Bandung. Titik masalahnya ada di KM15 karena ada crane yang jatuh," katanya.

Darmadji (41) pengemudi lainnya mengaku terbantu dengan rekayasa lalu lintas contraflow yang diterapkan petugas mulai dari KM14 hingga KM21 arah Cikampek.

"Tepat jam 09.45 WIB, saya ikut masuk ke jalur arah Jakarta sesuai petunjuk petugas yang mengatur contraflow dan langsung keluar di Tambun," katanya.

Darmadji mengaku baru pulang dari tempat kerjanya di kawasan Cawang, Jakarta Timur, menuju rumahnya di kawasan Deltamas Cikarang Pusat.

"Saya tidak kuat pegalnya, hampir 5 jam saya terjebak macet pakai mobil kopling, makanya istirahat dulu di rest area," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017