Depok, (Antara Megapolitan) - Direktur Kulliyatul Qur'an Al-Hikam II Dr. Arif Zamhari menyatakan bela negara merupakan suatu keharusan seperti menghadapi pengaruh asing dari neokolonialisme ekonomi yang bisa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Bela negara dalam konteks saat ini sama dengan yang diperjuangkan para Ulama dan Kyai terdahulu, saat ini membela negara menghadapi ancaman ideologis, Islam Transnasional yang menjadi ancaman bagi NKRI yang telah dijaga bersama," ujarnya dalam acara Penutupan Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara di Palace Cipanas Hotel, Cianjur, Sabtu.

Dirinya juga mengingatkan kewaspadaan pada infiltrasi budaya asing yang sangat berbeda dengan budaya bangsa Indonesia. 

"Dengan adanya ideologi yang berbeda dengan ideologi bangsa, maka ini merupakan ancaman dan tantangan, terutama bagi Ulama Pesantren wajib membela Negara. Tentunya, bahu membahu antara Ulama dan Umaro dalam bela Negara. Mustahil tanpa kerjasama yang baik dapat tercapai,"paparnya. 

Dikatakannya, dalam Metodologi Dakwah Bela Negara perlu adanya kontekstualisasi dalam nilai Aswaja. Untuk itu, lanjutnya, perlunya pembaharuan urikulum Aswaja yang sesuai dengan generasi kekinian. Sehingga, bisa diterima dengan anak sekarang. 

"Tentunya, dalam menjalankannya perlu didukung dan menggunakanunakan fasilitas dakwah secara modern. Memenuhi ajaran Aswaja di sosmed dan lainnya,"paparnya.

Sementara itu, salah satu narasumber Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara KH. Tarya Witarsa mengungkapkan dalam bela Negara perlu adanya kaderisasi. Menurutnya, terdapat beberapa tahapan yaitu ta'rif (pengenalan), pembentukan (takwin), pengorganisasian (tandzim) dab Training of Trainer. 

"Dengan pengorganisasian secara rapi, maka diharapkan tujuan dari bela Negara dapat tercapai. Tentunya, melibatkan banyak elemen dan Ulama di masyarakat,"jelasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, peserta Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara berkunjung ke Istana Presiden di Cipanas. Agenda selanjutnya, akan roadshow di berbagai daerah sebagai bahan dari rekomendasi dan dalam waktu dekat di Yogyakarta.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017