Bogor (Antara Megapolitan) - Itik lokal Indonesia  merupakan salah satu ternak unggas sumber pangan hewani sebagai penghasil telur dan daging. Kebutuhan telur itik cenderung meningkat setiap tahunnya dan hampir sebagian besar dihasilkan dari itik lokal.

Keunggulan ternak lokal adalah daya adaptasi dan sifat reproduksinya yang baik. Sumber genetik ternak lokal jika dikelola dan dikonservasi dengan baik maka dapat menghasilkan keturunan dengan daya genetik unggul.

 Peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB), Kasiyati, Dr. Wasmen Manalu, Dr. Sumiati dan Dr. Damiana Rita Ekastuti tentang suplementasi kurkumin dan peran cahaya monokromatik untuk mengoptimalkan biosintesis telur itik lokal.

Menurut Dr. Wasmen Manulu, produksi telur unggas sangat dipengaruhi jumlah dan fungsionalitas sel-sel penghasil telur serta ketersediaan nutrien. Kuning telur (yolk) merupakan sumber utama protein, mineral, dan lipid untuk perkembangan embrio unggas maupun untuk dikonsumsi manusia.

Prekursor  utama protein kuning telur, yaitu vitelogenin (VTG), disintesis di hati di bawah kontrol estrogen pada saat unggas matang kelamin. Komponen vitelogenin adalah fosvitin dan lipovitelin. Komponen prekursor kuning telur yang lain adalah very low density lipoprotein  (VLDL).

Dr. Wasmen menjelaskan, kunyit merupakan tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat  dalam bidang pengobatan tradisional. Tepung rimpang kunyit berwarna kekuningan mengandung bioaktif salah satunya kurkumin.

Kurkumin bermanfaat untuk menstimulasi metabolisme tubuh, mengaktivasi respons imun, antifungal, antimikrob,  antivirus dan antikanker serta mencegah radikal bebas.

Dr. Wasmen juga menambahkan, cahaya merupakan  faktor  lingkungan yang sangat penting dan juga berpengaruh pada respons fisiologis dan kinerja reproduksi unggas.

Hasil riset sebelumnya menunjukkan bahwa cahaya merah dapat merangsang perkembangan gonad, cahaya biru berperan meningkatkan sintesis dan produksi estrogen serta cahaya hijau berpengaruh dapat memperbaiki status antioksidan pada hati.

''Ketersediaan berbagai bahan dasar nutrisi dalam biosintesis telur sangat menentukan kualitas telur dan berpengaruh terhadap kualitas embrio. Jika embrio yang dihasilkan, maka itik  lokal yang dihasilkan pun akan berkualitas unggul dengan kelangsungan hidup tinggi dan  produksi telur tinggi,'' tuturnya.

 Suplementasi kurkumin 18 miligram per ekor per hari pada berbagai warna cahaya monokromatik (cahaya putih, merah dan biru) dapat meningkatkan daya tetas, pertumbuhan pascatetas yang lebih cepat, serta toleran terhadap stress lingkungan.(AT/ris)

Pewarta: Humas IPB/Dr. Wasmen Manalu dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017