Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1978-1983, mendapat tentangan keras dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh muslim, ketika ia memutuskan untuk menghapus libur sekolah sebulan penuh selama Ramadhan.

Alasan para penentangnya saat itu, peniadaan libur sekolah selama Ramadhan akan mengganggu pelaksanaan ibadah puasa. Dalam pandangan mereka, bulan puasa adalah momentum untuk meningkatkan pendidikan agama melalui kegiatan seperti pesantren kilat dan pendidikan nonformal lainnya.

Sementara Daoed Joesoef berpendapat, sekolah pun juga ibadah sehingga bisa dijalankan sambil berpuasa. Ia berpegangan pada perintah pertama Tuhan kepada manusia. Iqra’, bacalah, yang diartikan sebagai perintah Tuhan kepada manusia untuk belajar.

Baca juga: Libur sekolah pada bulan Ramadhan bisa diisi dengan pendidikan

Libur selama bulan puasa sudah menjadi kebiasaan yang melekat di masyarakat Indonesia sejak dulu.

Kembali ke masa kini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki wacana meliburkan sekolah selama bulan Ramadhan. Kajian mendalam pun sedang dilakukan sebelum keputusan dibuat.

Meski demikian, tidak sedikit pula yang menolak wacana libur sekolah selama Ramadhan dengan dalih akan lebih sulit mengarahkan anak untuk melakukan hal-hal positif seperti yang dimaksudkan itu.

Mereka tidak ingin libur sekolah diartikan oleh anak-anak sebagai libur beraktivitas, setop bergerak dan memilih menjadi “kaum rebahan”. Aktivitas mereka akan bergeser ke sosial media, atau lebih parah lagi, mereka menyalurkan energinya untuk hal-hal yang tidak elok.

Baca juga: Tunggu edaran, soal libur sekolah saat Ramadhan

Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika anak-anak tetap bersekolah saat bulan Ramadhan. Justru ini menjadi momen untuk mengintegrasikan ilmu dunia dan ilmu akhirat.

Sekali lagi, kunci dari model pembelajaran macam ini ada di tangan guru dan sekolah yang kreatif.

Dengan memasukkan nilai-nilai religius dalam setiap mata pelajaran, maka siswa diharapkan bukan hanya menjadi sosok yang hebat dalam ilmu dunia namun juga tidak gagap dalam ilmu akhirat.

Baca juga: Libur Ramadhan hingga Koin Jagat akan pembahasan pada Munas Konbes PBNU



 

Pewarta: Sri Haryati

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025