Karawang (Antara Megapolitan) - Murid Sekolah Dasar di salah satu daerah terpencil sekitar Dusun Krisik, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer melewati areal hutan untuk ke sekolah.

"Saat melewati areal hutan, suka ada ular. Kadang-kadang juga suka terlihat babi hutan yang melintas," kata Bayu Anggara, pelajar SDN Wanajaya III asal Dusun Krisik, Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Rabu.

SDN Wanajaya III merupakan satu-satunya sekolah terdekat dari Dusun Krisik, meski jaraknya mencapai 10 kilometer.

Setiap pagi, beberapa kelompok murid Sekolah Dasar itu beriringan berjalan menelusuri jalan setapak hutan karet untuk menuju ke sekolah. Mereka harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB.

Selain jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh, murid-murid SD itu juga harus melewati jalur perbukitan. Hal itu yang mendasari mereka harus berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah.

Mereka berjalan karena tidak ada sarana transportasi di daerah itu. Jalan yang mereka lewati juga jalan setapak. Berangkat pukul 5.00 WIB, mereka sampai ke sekolah sekitar pukul 7.00 WIB.

Pelajar di daerah itu mengaku sudah terbiasa berjalan sejauh 10 kilometer melintasi areal hutan.

Seorang guru SDN Wanajaya III, Oman mengakui ada anak didiknya yang harus berjalan kaki sejauh sekitar 10 kilometer untuk bersekolah dengan jarak tempuh 1,5 sampai 2 jam.

"Mereka memang tinggal di daerah terpencil, kawasan pemukiman yang dekat dengan hutan," kata dia.

Di sekolahnya terdapat mencapai 70 siswa. Sebagian besar tinggal di kampung terpencil.

Tidak ada alat transportasi yang bisa mengantarkan mereka ke sekolah. Sebab, kontur alamnya yang berbukit-bukit dan jalan setapak sehingga setiap hari mereka harus berjalan kaki lumayan jauh.

"SDN ini satu-satunya sekolah yang paling dekat dengan perkampungan mereka. Sebab, lokasi sekolah lain dari kampung mereka, jarak tempuhnya lebih jauh lagi," kata dia.

Pewarta: Ali Khumaini

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017