Bekasi, 14/11 (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengklaim telah menangani sedikitnya 559 kasus penularan virus HIV/Aids sejak Maret 2012 di wilayah setempat.

"Faktor pemicu tertinggi diakibatkan hubungan seks bebas," ujar Pengelola Program KPA, Ade Bawono, di Cikarang, Rabu.

Ade mengatakan, pengguna jarum suntik juga memicu penularan HIV/AIDS.

"Hubungan seks bebas, salah satu penyumbang terbesar di HIV/Aids. Rata-rata didominasi oleh kaum laki-laki dan sasarannya ibu-ibu rumah tangga," katanya.

Dia mengatakan, akibat penyebaran virus tersebut sedikitnya ada sembilan anak di bawah umur yang menjadi korban dengan terinfeksi virus HIV.

Namun dari kasus itu, kata dia, baru sebagian kecil saja yang ditangani pihaknya melalui beragam metode dengan melibatkan pihak RSUD Kabupaten Bekasi.

"Misalnya, anak berumur dua tahun yang saat ini sedang menjalani pengobatan di RSUD Kabupaten Bekasi melalui teknik pengobatan metadon," katanya.

Menurut dia, penularan virus HIV disebabkan oleh kenakalan para suami yang sering melakukan hubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK), sehingga tertular kepada istri dan anak.

Terkait penanganan kasus itu, kata dia, KPA sedang berupaya dengan melakukan program pemberian susu pada bayi orang dengan HIV/Aids (ODHA) yang bekerja sama dengan produsen susu.

"Kami juga menangani bayi dengan obat berupa puyer dan sirup yang diberikan rumah sakit pemerintah," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait pembinaan para bidan untuk mendeteksi secara dini apabila ada pasien terindikasi HIV/AIDS.

"Penanganan ini dikhususkan kepada ibu hamil yang memiliki latar belakang resiko tinggi," katanya.


Andi F


Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012