Bogor (Antara Megapolitan) - Pencinta ikan pasti banyak memiliki koleksi ikan hias di rumah. Ikan hias merupakan salah satu komoditas yang banyak diminati masyarakat lokal maupun internasional. Harga jualnya pun terbilang fantastis.

Salah satunya ikan pelangi (Iriathherina werneri). Ikan pelangi ini terbilang unik karena memiliki jumlah telur yang tinggi saat memijah. Ikan ini akan mengeluarkan telur matang secara bertahap.

Melihat peluang kebutuhan informasi mengenai pakan untuk ikan pelangi, mahasiswa Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor  (FPIK IPB), Maya Mashitha melakukan penelitian tentang pengujian pakan yang tepat, agar hasil sperma jantan memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.

''Jadi sebelumnya itu memang pernah ada penelitian terkait potensi reproduksi ikan pelangi dan kualitas larva yang dihasilkan, namun kajian tentang proses spermatogenesisnya belum diketahui. Itulah sebabnya saya melakukan penelitian ini,'' terang Maya.

Penelitian Maya yang berjudul ''Kajian Spermatogenesis Ikan Pelangi (Iriatherina  Werneri) secara Histologi'' ini  di bawah  bimbingan Dr. Ir. Odang Carman M.Sc dan Dr.Ir. Dinar Tri Soelistyowati, DEA. Penelitian bertujuan untuk mengkaji perkembangan sel kelamin jantan (spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder, dan spermatid) sampai kematangan gonad secara histologi.

Selain itu, melihat perbedaan perkembangan sel testikular dengan pemberian jenis pakan yang berbeda yaitu pakan buatan komersial dan pakan alami.

Pada penelitian ini ada dua jenis pakan yang dipakai yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami dari Naupli artemia yang merupakan makanan hidup bagi ikan. Sementara pakan buatan terbuat dari tepung pakan komersial.

''Setelah diteliti ternyata kepadatan sel germinal pada ikan yang diberi pakan alami selalu lebih tinggi. Hal ini karena proses spermatogenesis pada ikan pelangi yang diberi paka lami lebih cepat dibandingkan ikan yang diberi pakan buatan,'' terangnya.

Berdasarkan sisi kandungan, Naupli artemia memiliki enzim pencernaaan dan ukuran yang kecil sesuai dengan bukaan mulut ikan pelangi, sedangkan pakan komersial tidak mengandung enzim dan pakan berbentuk tepung mudah larut dalam air sehingga pakan dapat mencemari lingkungan. Dari penelitiannya Maya, dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan alami mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma ikan pelangi. (SM/ris)

Pewarta: Humas IPB/Maya Mashitha

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017