Bogor (Antara Megapolitan) - Kasus pemalsuan ikan dan olahannya telah banyak dilaporkan, diantaranya substitusi dengan ikan lain yang lebih rendah harganya.

Melabelkan ikan yang tidak sesuai dengan ikan yang ada dalam kemasannya (mislabelling) atau mencampurnya dengan ikan lain yang bernilai lebih rendah dari ikan aslinya.

Berbagai akibat yang ditimbulkan yaitu merugikan konsumen dan membahayakan kesehatan. Identifikasi spesies ikan pada produk olahan penting dilakukan dalam rangka menghindari pemalsuan dan untuk meningkatkan keamanan pangan.

Mala Nurilmala dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Utut Widyastuti (alm) dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Wisnu Ananta Kusuma dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian terkait Identifikasi Hasil Perikanan Melalui Teknik Molekuler Dna (Dna Barcoding).

Tujuannya adalah untuk mengembangkan teknik molekuler DNA untuk produk hasil perikanan (filet dori, kerupuk berlabel udang, dan filet beku unlabelling), sehingga dapat digunakan sebagai alat pendeteksi yang dapat mengidentifikasi spesies ikan.

Tahapan yang dilakukan tim ini meliputi pengumpulan sampel target, isolasi DNA, uji kualitas dan kuantitas DNA, desain primer, amplifikasi DNA dengan teknik PCR, elektroforesis, sekuensing, dan analisis bioinformatika.

Dari hasil identifikasi menunjukkan bahwa spesies yang digunakan adalah Pangasianodon hypophthalmus pada filet dori dengan tingkat kesamaan sebesar 98-99%.

Jarak genetik pada gen 16SrRNA dan COI antar sampel memiliki kekerabatan yang erat.

Marka gen 16S rRNA dan COI menunjukkan sedikitnya variasi basa nukleotida antar sampel filet dori.

Autentikasi (Pembuktian) 14 sampel kerupuk udang menggunakan gen COI hasil desain primer menunjukkan hasil sesuai target dengan homologi 94-100%.

"Yang mengagetkan adalah hasil identifikasi fillet ikan beku unlabelling dengan COI menunjukkan adanya daging ikan hiu biru (Prionace galuca) dengan homologi 100% yang sebenarnya tergolong status hampir terancam punah,".

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017