Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Guna membantu para nelayan, Pemerintah Provinsi Lampung membangun sebanyak 162 unit rumah di Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji. Ini berita lengkapnya.
Selain membantu merenovasi sebanyak 5.000 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga membangun 162 unit rumah nelayan di Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji. Pembangunan rumah ini agar perkampungan nelayan tidak kumuh.
Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, hampir seluruh perkampungan nelayan di Tanah Air kumuh dan tidak sehat. Ridho yang juga sarjana perikanan itu mengemukakan, sejak dipercaya menjabat gubernur, salah satu fokus perhatiannya adalah membuat perumahan layak bagi nelayan.
"Sasaran pertama Pemprov Lampung adalah Pesisir Barat dan Mesuji. Kedua daerah otonomi baru ini butuh percepatan infrastruktur, terutama nelayan," kata Gubernur Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Minggu (22/10/2017).
Dari hasil identifikasi itu, Pemprov membentuk satuan kerja di bawah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung.
Pada tahap awal di tahun 2016, satker ini menangani pembangunan 20 rumah nelayan di Desa Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat. Kemudian, 46 rumah nelayan Sungai Nipah Kuning, Kecamatan Mesuji, dan 46 rumah bagi warga Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.
BERITA TERKAIT: Luhut: Bangun Maritim Untuk Mengentaskan Kemiskinan Di Daerah.
Nelayan Diajak Menjauh Dari Sungai
Pemilihan Sungai Nipah Kuning dan Desa Sungai Badak, menurut Gubernur, karena kondisi perumahan nelayan di sini cukup memprihatinkan. Rumah bertipe 36 ini dibangun memakai rangka atap baja ringan dan luas kapling 10x20 meter. Fasilitas lain yang dibangun yakni jalan 3 meter, drainase, air bersih, dan listrik. "Banyak warga tinggal di pinggir sungai dan perlahan coba kita ajak menjauh dari sungai," kata gubernur.
Keberhasilan membangun perumahan itu, membuat pemerintah meneruskannya dengan membangun 50 unit rumah nelayan di Pesisir Barat 2017. Menurut Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, ke-50 rumah khusus nelayan itu dibangun di Pekon Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah.
"Pekerjaannya mencapai 100 persen dan segera diserahterimakan. Seperti rumah khusus nelayan di Mesuji, di Pesisir Barat juga dibangun rumah tipe 36 dengan luas kapling 8x15 meter. Dibangun tidak jauh dari pantai agar dapat maksimal dipakai nelayan," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung, Edarwan. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh)./241017./7:05 24/10/2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Selain membantu merenovasi sebanyak 5.000 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga membangun 162 unit rumah nelayan di Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji. Pembangunan rumah ini agar perkampungan nelayan tidak kumuh.
Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, hampir seluruh perkampungan nelayan di Tanah Air kumuh dan tidak sehat. Ridho yang juga sarjana perikanan itu mengemukakan, sejak dipercaya menjabat gubernur, salah satu fokus perhatiannya adalah membuat perumahan layak bagi nelayan.
"Sasaran pertama Pemprov Lampung adalah Pesisir Barat dan Mesuji. Kedua daerah otonomi baru ini butuh percepatan infrastruktur, terutama nelayan," kata Gubernur Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Minggu (22/10/2017).
Dari hasil identifikasi itu, Pemprov membentuk satuan kerja di bawah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung.
Pada tahap awal di tahun 2016, satker ini menangani pembangunan 20 rumah nelayan di Desa Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat. Kemudian, 46 rumah nelayan Sungai Nipah Kuning, Kecamatan Mesuji, dan 46 rumah bagi warga Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.
BERITA TERKAIT: Luhut: Bangun Maritim Untuk Mengentaskan Kemiskinan Di Daerah.
Nelayan Diajak Menjauh Dari Sungai
Pemilihan Sungai Nipah Kuning dan Desa Sungai Badak, menurut Gubernur, karena kondisi perumahan nelayan di sini cukup memprihatinkan. Rumah bertipe 36 ini dibangun memakai rangka atap baja ringan dan luas kapling 10x20 meter. Fasilitas lain yang dibangun yakni jalan 3 meter, drainase, air bersih, dan listrik. "Banyak warga tinggal di pinggir sungai dan perlahan coba kita ajak menjauh dari sungai," kata gubernur.
Keberhasilan membangun perumahan itu, membuat pemerintah meneruskannya dengan membangun 50 unit rumah nelayan di Pesisir Barat 2017. Menurut Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, ke-50 rumah khusus nelayan itu dibangun di Pekon Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah.
"Pekerjaannya mencapai 100 persen dan segera diserahterimakan. Seperti rumah khusus nelayan di Mesuji, di Pesisir Barat juga dibangun rumah tipe 36 dengan luas kapling 8x15 meter. Dibangun tidak jauh dari pantai agar dapat maksimal dipakai nelayan," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung, Edarwan. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh)./241017./7:05 24/10/2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017