Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Provinsi Lampung terpilih menjadi tuan rumah untuk mengatasi (mencari solusi) atas rendahnya harga singkong bersama para pemangku kepentingan berbagai provinsi dan tiga kementerian.

Hal itu kata salah satu panitia kegiatan tersebut, Ahmad Muslimin, dilakukan menyusul harga singkong (ubi kayu) yang merosot tajam dalam tiga tahun terakhir ini.

Selama tiga tahun terakhir ini, harga singkong (Manihot Utilissima) terus merosot hingga Rp500 sampai dengan Rp700 per kilogram, padahal pada tiga tahun sebelumnya harga ubi kayu itu pernah lama berada di harga Rp2.000/Kg-nya.

Karena itu, Dewan Riset Daerah (DRD) se-Sumatera dan Nasional (DRN) sepakat menunjuk DRD Lampung untuk menjadi tuan rumah pembahasannya di Balitbang Lampung, Jl.Kantor Pos No. 2 Gunungmas, Kupangteba, Kota Bandarlampung, pada Rabu (25/10/2017).

                     
Konferensi Pers persiapan pertemuan untuk mengatasi (mencari solusi) rendahnya harga singkong (ubi kayu), di Bandarlampung. (ANTARA FOTO/Istimewa/Hermansyah).

Dari pusat akan hadir pejabat dari Kementrian Ristek Dikti, Kementrian Pertanian, dan Kementrian Industri.

Pembicara dari Lampung antara lain Kepala Balitbangda Lampung Ir Mulyadi Irsan MT, Ketua DRD Lampung Prof Dr Ir Hasriadi Mat Akin MP.

Selain mereka, kata Ahmad Muslimin lebih lanjut, pembicara lainnya adalah Wakil Ketua DRD Lampung Dr Andi Desfiandi SE MA, pakar pertanian dan guru besar Faperta Unila Prof Dr Ir Abbas Zakaria MS.

Terkait dengan hal itu, panitia telah mengadakan Konferensi Pers di Balitbang Lampung, pada Senin (23/10/2017), pukul 13.00 WIB, kemudian pembahasannya pada Rabu (25/10/2017) pukul 08.00 sampai dengan selesai.

Hasil dari pertemuan tersebut akan dipublikasi lewat Konferensi Pers kembali pada hari Kamis (26/10/2017), pukul 13.00 WIB. (RLs/ANT/BPJ).

BACA JUGA: Lampung Siap Menjadi Sentra Hortikultura Nasional.

                                                 oooooOOOOOooooo


Pewarta: DRD Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017