Jakarta, (Antara Megapolitan-Bogor) - Bank Indonesia (BI) menyatakan transmisi penurunan suku bunga acuan bank sentral sejak Januari 2016 hingga Oktober 2017 baru mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan sebesar 1,23 persen atau 62 persen dari total dosis pelonggaran suku bunga kebijakan sebesar 2,00 persen (200 basis poin).

Sedangkan transmisi penurunan suku bunga acuan BI ke suku bunga deposito perbankan sebesar 1,6 persen atau 80 persen dari  total dosis pelonggaran suku bunga kebijakan sebesar 2,00 persen (200 basis poin), kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis.

Dody menilai transmisi yang belum menyeluruh ke suku bunga di perbankan karena proses konsolidasi internal yang sedang dijalani perbankan setelah melalui fase perlambatan.

"Memang untuk mempercepat transmisinya, perbankan juga masih melakukan konsolidasi internal," ujar Dody.

Seperti diketahui, penurunan suku bunga kredit di perbankan juga harus memperhitungkan risiko kredit bermasalah dan beban operasional, dari mulai biaya dana, dan biaya provisi yang ditanggung bank. Maka itu, transmisi dari penurunan suku bunga acuan memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Di sisi lain, Dody mengklaim transmisi penurunan suku bunga kebijakan sudah berjalan cepat untuk suku bunga di Pasar Uang Antar Bank, dan juga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR).

Untuk bunga kredit perbankan, Dody melihat dampak pelonggaran kebijakan moneter masih akan berlanjut di triwulan IV 2017.

Setidaknya, pada pertengahan 2018, penurunan suku bunga kredit bank diperkirakan Dody bisa setara dengan dosis pelonggaran suku bunga kebijakan Bank Sentral sebesar dua persen.

"Studi kami ada jarak tiga hingga empat triwulan untuk suku bunga perbankan khususnya kredit untuk menyesuaikan," ujarnya.

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017