Sukabumi (Antara Megapolitan) - Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Bripka Udin membebaskan seorang pria yang dirantai oleh keluarganya karena gangguan jiwa.

"Korban diketahui bernama Amud Mahmudi warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin. Pria ini kami temukan saat ada acara sambang desa di Kampung Pasiangin," kata Udin di Sukabumi, Kamis.

Keluarganya terpaksa merantai Amud di sebatang pohon besar sejak dua pekan yang lalu karena sering mengamuk.

Bahkan, walaupun sudah berkali-kali menjalani pengobatan tradisional, tapi kondisi kejiwaannya tidak kunjung membaik bahkan tambah parah dan bisa merusak rumah, barang dan menyerang warga.

Terakhir, Amud membakar rumah milik orang tuanya sendiri, beruntung apinya berhasil di padamkan. Dengan kondisi tersebut, anggota polri ini membujuk keluarganya untuk melepas rantai yang mengikat kedua lengannya tersebut.

"Awalnya keluarganya menolak setelah dibujuk dan saya berkoordinasi dengan kepala desa setempat akhirnya pria itu dilepaskan dan akan langsung menjalani terapi penyembuhan penyakit jiwa," tambahnya.

Udin mengimbau keluarganya agar tidak merantai dan memasung Amud karena tindakan tersebut salah. Dan saat ini, pihaknya juga berupaya membantu agar Amud mendapat Jamkesda untuk pengobatannya.

Sementara, kakak dari Amud yakni Abunawas (40) mengatakan adiknya mengalami gangguan jiwa setelah bercerai dengan istrinya 13 tahun yang lalu. Serta informasinya Amud juga sempat mempelajari ilmu gaib tetapi tidak kesampaian.

Setelah cerai, adiknya itu menjadi pendiam tetapi tetap mencari nafkah dengan menjual mainan anak-anak. Tetapi dua tahun terakhir prilakunya bertambah aneh seperti kerap mengurung diri di kamar, selalu meminta dilayani jika mau makan dan memilih mandi tengah malam.

"Sebelum sikapnya bertambah aneh pada Idul Fitri 1438 H, Amud sempat Sholat Ied. Tapi ke sini-sini prilakunya tambah aneh seperti berani membakar rumah orang tua, mengambil makanan di warung dan merusak barang serta sering ngamuk," katanya.

Maka dari itu sejak dua pekan lalu keluarga sepakat untuk merantainya di pohon untuk antisipasi jika sewaktu-waktu bisa saja ngamuk, merusak dan menyerang orang lain.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017