Bogor (Antara Megapolitan-Bogor) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian memperkuat kerja sama bidang penyuluhan sebagai fasilitator untuk mendukung terwujudkan program Direktorat Teknis agar tercapainya kedaulatan pangan.

Sekretaris Badan PPSDMP Surachman Suwardhi di Bogor, Kamis mengatakan tujuan dari workshop tersebut adalah bagaimana UPT, balai maupun STPP di bawah BPPSDMP bisa bertukar informasi sehingga bisa salaing mengembangkan kerja sama dan mendukung program utama Kementerian Pertanian.

Untuk meningkatkan sinergitas tersebut BPPSDMP menggelar workshop peningkatan kerja sama bidang penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian di Kota Bogor, Jawa Barta, Kamis, yang dihadiri kepala balai dan UPT serta ketua STPP yang ada di bawah Kementerian Pertanian.

"Kerja sama ini harus diarahkan agar pola-pila kegiatan yang dilakukan BPPSDMP mekdung Ditjen Teknis agar program pertanian bisa lebih efektif dan efisien," kata Surachman.

Ia menjelaskan BPPSDMP memiliki tiga pilar utama yakni pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. BPPSDMP berupaya bagaimana ketiga program tersebut bisa mendukung fasilitasi program-program yang dimiliki oleh Ditjen Teknis agar target tercapai di lapangan.

Menurutnya ada fungsi yang harus saling mendukung antara BPPSDMP dan Ditjen Teknis. Ditjen Teknis berfungsi adalah memfasilitasi program dalam rangka mendukung ketahanan pangan, kedaulatan pangan dan ketersediaan pangan strategis.

"BPPSDMP berfungsi pengawalan dan pendampingan agar program-program tersebut bisa terlaksana sesuai target," katanya.

Program-program tersebut lanjutnya, muaranya ada di kelompok tani. Sedangkan pembinaan kelompok tani dan membangun dinamika kelompok tani kewenangannya ada di penyuluh.

Untuk itu perlu sinergitas antara penerima manfaat (kelompok tani) yang dibimbing oleh penyuluh yang difasilitasi program dari Ditjen Teknis.

Ia mengatakan jika sinergitas tidak terbangun maka program yang difasilitasi Ditjen Teknis yang akan dijalankan oleh pendamping pertanian akan menjadi tidak efektif. Sehingga peran penyuluh menjadi tidak ada.

"Agar sinergi fungsi fasilitasi dengan program teknis maka kerja sama tersebut harus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien," kata Surachman.

Workshop peningkatan kerja sama bidang penyuluh dan pengembangan sumber daya manusia pertanian diikuti 50 peserta terdiri dari pimpinan kepala balai, UPT dan ketua STPP yang ada di lingkup Kementerian Pertania.

Workshopberlangsung selama tiga hari 11-13 Oktober 2017, selain pembekalan materi yang disampaikan oleh narasumber dari Kementerian Luar Negeri, Bappenas, BUMN dan juga swasta.

Peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke PT Fonterra, peternak yang sukses di wilayah Sentul.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017