Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Badung, Provinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta mengaku terkesima setelah melihat pola tata kota yang dibangun Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi selama periode kepemimpinannya.
Apresiasi itu disampaikan di sela kunjungannya ke Purwakarta, tepatnya saat menikmati wisata kuliner sate Cibungur, Purwakarta Rabu.
"Tadi saya keliling. Saya belajar banyak dari Purwakarta. Tata kotanya rapi dan bersih. Kami segera aplikasikan di Kabupaten Badung, terutama konsep Air Mancur Taman Sri Baduga dan konsep Diorama. Taman kota nya juga saya lihat sangat berkarakter," katanya.
Dalam kunjungan itu, rombongan Bupati Badung mengunjungi sejumlah hasil pembangunan di Purwakarta. Di antaranya mengunjungi Galeri Wayang, ATM Beras, Ogan Lopian, Taman Kota, Diorama Panyawangan Tatar Sunda, Diorama Nusantara, Diorama Indung Rahayu dan Air Mancur Taman Sri Baduga.
"Saya tidak salah memilih Purwakarta untuk dijadikan tempat belajar. Purwakarta berhasil menghadirkan sinergi antara kebudayaan dengan teknologi. Generasi kita tidak lupa sejarah. Ini penyajian data sejarah untuk generasi millenial," kata dia.
Sementara itu, hasil pembangunannya mendapat pujian, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tampak merendah. Ia mengatakan kalau seluruh karya tersebut hanyalah produk orang kampung dan itu bukan hal yang luar biasa.
"Saya hanya orang lembur (kampung). Arsitek air mancur juga kan hanya lulusan SMK, asli Purwakarta, jadi masih orang kampung. Karena itu, justru kami harus belajar ke Kabupaten Badung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Apresiasi itu disampaikan di sela kunjungannya ke Purwakarta, tepatnya saat menikmati wisata kuliner sate Cibungur, Purwakarta Rabu.
"Tadi saya keliling. Saya belajar banyak dari Purwakarta. Tata kotanya rapi dan bersih. Kami segera aplikasikan di Kabupaten Badung, terutama konsep Air Mancur Taman Sri Baduga dan konsep Diorama. Taman kota nya juga saya lihat sangat berkarakter," katanya.
Dalam kunjungan itu, rombongan Bupati Badung mengunjungi sejumlah hasil pembangunan di Purwakarta. Di antaranya mengunjungi Galeri Wayang, ATM Beras, Ogan Lopian, Taman Kota, Diorama Panyawangan Tatar Sunda, Diorama Nusantara, Diorama Indung Rahayu dan Air Mancur Taman Sri Baduga.
"Saya tidak salah memilih Purwakarta untuk dijadikan tempat belajar. Purwakarta berhasil menghadirkan sinergi antara kebudayaan dengan teknologi. Generasi kita tidak lupa sejarah. Ini penyajian data sejarah untuk generasi millenial," kata dia.
Sementara itu, hasil pembangunannya mendapat pujian, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tampak merendah. Ia mengatakan kalau seluruh karya tersebut hanyalah produk orang kampung dan itu bukan hal yang luar biasa.
"Saya hanya orang lembur (kampung). Arsitek air mancur juga kan hanya lulusan SMK, asli Purwakarta, jadi masih orang kampung. Karena itu, justru kami harus belajar ke Kabupaten Badung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017