Bogor (Antara Megapolitan) - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Teten Masduki,  memotivasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk punya bisnis sendiri.

''Kita harus terus melahirkan entrepreneur.  Indikator kemajuan suatu nagara bisa dilihat dari  banyaknya  para inovator dan entrepreneur,'' ujarnya.

Teten menyampaikan hal itu dalam acara Entrepreneur Wanted (EW) yang digelar oleh Staf Khusus Kepresidenan didukung oleh IPB; Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti); Telkom Indonesia dan Liputan 6. Acara digelar di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Selasa (3/10).

Acara ini merupakan kelas inspirasi ke-6 yang sebelumnya digelar di Padang, Surabaya, Jogyakarta, Bali dan Padang.  Gerakan ini dikemas dengan tema ''Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republik''.

Teten menyampaikan pada tahun 2045 Indonesia mempunyai potensi lompat pendapatan dari menengah ke negara maju. Hal tersebut tergantung dari generasi milenial yang akan menguasai seluruh sektor di masa depan, termasuk sektor bisnis yang sangat memungkinkan jika mempunyai inovator dan entrepreneur, bagaimana inovasi dapat menjadikan entrepreneur.

Sementara itu, Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, menyampaikan kegiatan ini merupakan acara penting, promoting masa depan Indonesia.

''Terima kasih atas kehadiran tokoh kunci dalam penyelenggaraan berbagai terobosan di pemerintahan.
Terimakasih atas dukungan, untuk  memberi semangat mahasiswa. IPB sudah puluhan tahun bergelut dalam bidang  pengembangan pertanian, menghasilkan inovasi. Sepuluh tahun berturut-turut selalu menghasilkan karya inovatif, kontribusi dari IPB 38,9 persen,'' ujar rektor.

Namun, ungkap rektor, inovasi tidak boleh berhenti dalam daftar, perlu dihantarkan ke masyarakat, meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja baru. IPB merupakan Perguruan Tinggi yang paling banyak komersialisasi patennya. Tahun  2017 dalam Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), IPB sebagai peringkat 1 Anugerah Widyapadhi.

''Itu semua tidak ada artinya jika mahasiswa tidak tertarik menjadi entrepreneur, tidak dihantarkan oleh para alumni, dan stakeholder yang mencintai pertanian. Semoga mahasiswa IPB banyak belajar dari narasumber, betul-betul menjadi barisan yang memajukan bangsa,'' tandasnya.

Chairman PT. Gunung Sewu Kencana, Husodo Anggosubroto, dalam sharing-nya menyampaikan bahwa jiwa entrepreneurship itu penting. Meski ia merupakan pewaris perusahaan milik keluarga, tetapi jika tidak mempunyai inovasi dan jiwa entrepreneurship, maka perusahaan tidak akan berkembang. Husodo adalah pemilik kekayaan setara Rp 20.5 triliun.

Sementara, CEO & Co Founder TaniHub & TaniFund, Ivan Arie, kepada mahasiswa menyampaikan untuk mencoba sesuatu yang baru dalam usaha. ''Jangan takut gagal, jadilah pelaku pertama,'' ujarnya.  (dh).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017