Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Para kader PKK diharapkan ikut menggerakkan ekonomi produktif, sehingga tiang ekonomi keluarga semakin kuat. Ini harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selengkapnya.

Presiden Joko Widodo meminta para kader pembinaan keluarga sejahtera (PKK) ikut memperkuat ekonomi keluarga binaan dengan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif.

"Saya ingatkan kepada kader PKK agar ikut memperkuat ekonomi keluarga," kata Presiden Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-45 dan  membuka Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2017 di Ancol, Jakarta, Senin malam.

Presiden menyebutkan pemerintah juga sudah melaksanakan Program Keluarga Harapan untuk membantu keluarga prasejahtera.

"Saya harap para kader PKK ikut menggerakkan ekonomi produktif sehingga tiang ekonomi keluarga makin kuat," katanya.

Presiden menyatakan setiap berkunjung ke daerah selalu melihat produk binaan PKK, termasuk produk makanan. "Rasanya enak cuma packaging dan pemasaran yang kurang," katanya.

Jokowi mencontohkan di Salatiga, Jawa Tengah, ada produk keripik singkong yang empuk karena dipresto, tapi kemasan kurang menarik dan tidak ada brand, padahal bisa diekspor.

"Satu kuncinya, yaitu kemasan saja, kalau ada produk bagus bisa minta ke Bekraf agar dibuatkan desainnya kemasannya," kata Jokowi.

Demikian juga di Bogor ada olahan dari ikan yang bagus yang harus diikuti dengan langkah berikutnya seperti pengemasan dan  pemasaran termasuk melalui media dalam jaringan.

Ia juga meminta kader PKK jika menjumpai warga yang membutuhkan bantuan modal untuk diarahkan  ke pemanfaatan kredit usaha rakyat. "Bunga KUR hanya sembilan persen, sebentar lagi mungkin tujuh persen," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengingatkan bahwa keluarga adalah tiang negara. "Negara kita menjadi kuat  tidak lepas dari peran keluarga-keluarga yang ada di negara kita, saya ajak kader PKK di seluruh Tanah Air baik di desa perkotaan, daerah terpencil untuk memperkuat keluarga, terus membangun, kader PKK  harus bisa menjadi pemandu jalan gerakan dalam pembentukan SDM Indonesia yang unggul," katanya.

Tidak hanya gerakan ekonomi, PKK juga harus menggerakkan pola hidup sehat di keluarga masing-masing.

"Saya harap kader PKK ikut berperan dalam kesehatan termasuk deteksi dini kanker servik juga program Indonesia sehat, Indonesia pintar, ini fondasi siapkan anak-anak jadi SDM unggul," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meminta kader PKK dari daerah terjauh untuk maju ke depan dan memberikan kuis.

Tiga kader PKK berhasil menjawab kuis dari Presiden dan mendapatkan hadiah sepeda. Mereka adalah
Sri Kurnia dari Kabupaten Sambas Kalbar, Anastasia dari Flores Timur NTT, dan Beatric dari Maluku Barat Daya.

Presiden juga meminta kader PKK berusia lebih dari 70 tahun untuk maju ke depan. Seorang kader PKK lelaki bernama Iskandar berusia lebih dari 70 tahun dari Samarinda juga maju ke depan dan mendapatkan hadiah sepeda.  (ANT/BPJ).

Pewarta: Agus Salim

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017