Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi pemerintah pusat khususnya Presiden RI Joko
Widodo yang ingin mempercepat pembangunan insfrastruktur jalan di
wilayah Jabar salah satunya untuk mengatasi kemacetan yang krusial.
Pemprov Jabar menargetkan dua proyek pembangunan jalan tol di Jabar bisa selesai dan beroperasi pada 2017 karena saat ini sudah dalam tahap penyelesaian.
"Yang kami targetkan pembangunannya selesai pada tahun ini yakni seksi I Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dari Ciawi-Cigombong dengan panjang 15,35 km dan Pasirkoja-Soreang yang panjangnya 10,55 km," kata Sekda Jabar Iwa Karniwa di Sukabumi, Rabu.
Pemprov Jabar mengapresiasi pemerintah pusat khususnya Presiden RI Joko Widodo yang ingin mempercepat pembangunan insfrastruktur jalan di wilayah Jabar salah satunya untuk mengatasi kemacetan yang krusial.
Dengan keberadaan jalan tol ini, akan mempercepat akses masuknya investasi ditambah akan mengurangi beban masyarakat jika ingin bepergian keluar kota. Sebab jika kondisi jalan macet maka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan akan meningkat dan lainnya.
Ia mencontohkan waktu tempuh Sukabumi-Ciawi saat ini harus membutuhkan waktu 6-7 jam dan paling cepat 5 jam. Jelas kondisi kemacetan yang parah ini akan merugikan berbagai pihak khususnya dirasakan langsung warga.
Maka dari itu, pihaknya terus mendorong agar pembangunan dua jalan tol yang krusial ini bisa segera selesai. Walaupun Tol Bocimi secara keseluruhan bisa selesai pada 2019.
"Setelah ada jalan tol tersebut, akses lalu lintas akan lebih lancar bahkan daerah-daerah yang dilalui jalan bebas hambatan itu akan mendapatkan dampak positif seperti cepatnya pertumbuhan ekonomi karena sudah tentu investor akan berdatangan," tambahnya.
Di sisi lain, Iwa mengatakan percepatan pembangunan insfrastruktur jalan raya ini juga harus diimbangi oleh warga sekitar, jangan sampai tergerus oleh pendatang. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti meningkatkan penguasaan bahasa asing salah satunya Bahasa Inggris.
Kemudian, meningkatkan kualitas keahlian di berbagai bidang, karena tidak menutup kemungkinan setelah adanya jalan tol tersebut warga pribumi harus bersai dengan pendatang baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu juga warga harus kreatif dan bisa memanfaatkan berbagai peluang.
"Namun yang terpenting saat ini adalah mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah dalam hal percepatan pembangunan insfrastruktur jalan. Sebab urat nadi perekenomian daerah salah satunya ada di kondisi jalan yang baik," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pemprov Jabar menargetkan dua proyek pembangunan jalan tol di Jabar bisa selesai dan beroperasi pada 2017 karena saat ini sudah dalam tahap penyelesaian.
"Yang kami targetkan pembangunannya selesai pada tahun ini yakni seksi I Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dari Ciawi-Cigombong dengan panjang 15,35 km dan Pasirkoja-Soreang yang panjangnya 10,55 km," kata Sekda Jabar Iwa Karniwa di Sukabumi, Rabu.
Pemprov Jabar mengapresiasi pemerintah pusat khususnya Presiden RI Joko Widodo yang ingin mempercepat pembangunan insfrastruktur jalan di wilayah Jabar salah satunya untuk mengatasi kemacetan yang krusial.
Dengan keberadaan jalan tol ini, akan mempercepat akses masuknya investasi ditambah akan mengurangi beban masyarakat jika ingin bepergian keluar kota. Sebab jika kondisi jalan macet maka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan akan meningkat dan lainnya.
Ia mencontohkan waktu tempuh Sukabumi-Ciawi saat ini harus membutuhkan waktu 6-7 jam dan paling cepat 5 jam. Jelas kondisi kemacetan yang parah ini akan merugikan berbagai pihak khususnya dirasakan langsung warga.
Maka dari itu, pihaknya terus mendorong agar pembangunan dua jalan tol yang krusial ini bisa segera selesai. Walaupun Tol Bocimi secara keseluruhan bisa selesai pada 2019.
"Setelah ada jalan tol tersebut, akses lalu lintas akan lebih lancar bahkan daerah-daerah yang dilalui jalan bebas hambatan itu akan mendapatkan dampak positif seperti cepatnya pertumbuhan ekonomi karena sudah tentu investor akan berdatangan," tambahnya.
Di sisi lain, Iwa mengatakan percepatan pembangunan insfrastruktur jalan raya ini juga harus diimbangi oleh warga sekitar, jangan sampai tergerus oleh pendatang. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti meningkatkan penguasaan bahasa asing salah satunya Bahasa Inggris.
Kemudian, meningkatkan kualitas keahlian di berbagai bidang, karena tidak menutup kemungkinan setelah adanya jalan tol tersebut warga pribumi harus bersai dengan pendatang baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu juga warga harus kreatif dan bisa memanfaatkan berbagai peluang.
"Namun yang terpenting saat ini adalah mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah dalam hal percepatan pembangunan insfrastruktur jalan. Sebab urat nadi perekenomian daerah salah satunya ada di kondisi jalan yang baik," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017