Bogor (Antara Megapolitan) - Pria yang bernama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai ini sejak tahun
2000 tidak lagi ikut kompetisi binaraga. Ia kini fokus menjadi
instruktur dan praktisi kebugaran serta pengusaha.
Diusianya yang ke-48 tahun Ade Rai tetap tampil sehat dan bugar, dengan bentuk tubuh serta wajah yang tidak banyak berubah sejak dulu hingga sekarang, semua itu diraihnya dengan mendisiplinkan diri berolahraga.
"Kenapa saya sehat, bisa fit terus sampai hari ini, mulai dari bentuk badan, bentuk wajah tidak berubah, itu karena olahraga," kata Ade saat menyosialiasikan hidup sehat dalam acara BPJS Kesehatan "goes to campus" di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ade yang kini menjadi "brand abassador" atau duta BPJS Kesehatan memberikan sosialisasi hidup sehat yang sehari-hari telah dijalaninya sebagai mantan atlet dan praktisi kebugaran kepada masyarakat, dan juga mahasiswa.
"Pola hidup sehat itu mudah kok, hanya dengan menjaga makan, dan rajin berolahraga setiap harinya," katanya.
Ade juga memiliki 14 fasilitas kebugaran yang tersebar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Cikarang dan berencana akan buka di Bogor. Ia pun punya sekolah sertifikasi kebugaran, aktif mengajar tentang kebugaran di perusahaan, komunitas dan kampus-kampus.
Menurutnya diusia hampir 50 tahun tidak ada perubahan pola olahraga yang dilakukan sejak awal hingga sekarang. Baginya usia itu terbagi atas usia biologis dan usia kalender.
"Usia kalendar setiap orang makin tua, dari pagi usia seseorang berbeda ketika sore, tambah tua," katanya.
Berbeda dengan usia biologi lanjutnya, tergantung dari gaya hidup. Kebanyakan orang beranggapan semakin tua hidup semakin pasrah, tua identik dengan sakit, sehingga banyak yang pasrah tanpa melakukan apa-apa.
"Sakit itu bukan datang ketika tua. Sakit itu apresiasi dari akumulasi investasi yang buruk. Investasinya itu jarang olahraga, merokok dan makan yang buruk," katanya,
Pria berdarah Bali kelahiran 1970 ini mengatakan hidup sehat itu tergantung dari apa yang kita makan, mulut menjadi sumber penyakit masuk dari makanan yang dimakan. Segala penyakit rata-rata dikarenakan oleh ulah diri sendiri.
Ade mengatakan untuk hidup sehat dimulai dari cara pandang. Bahwa kesakitan tidak akan nyambung dengan diri kita, begitu juga kebodohan dan kemiskinan tidak akan nyambung kepada seseorang. Tetapi kalau kemiskinan, kebodohan dan kesakitan itu datang harus diterima, jangan dijadikan alasan untuk tidak mau sehat.
Untuk mau hidup sehat, seseorang harus mau mendisiplikan dirinya berolahraga, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup. Disiplin baginya adalah ku tau yang ku mau.
"Pertanyaannya kita maunya apa, mau sehat. Sehat itu diraih. Apa ada orang males kerja tidak mau usaha yang penting kaya, malas belajar tapi yang penting pintar, malas berolahraga yang penting sehat, ya ngak bisa," kata Ade.
Ade mengatakan olahraga adalah upaya seseorang untuk menciptakan kesadaran pada diri sendiri, bukan pada orang lain. Karena ketika sakit yang akan merasakannya adalah diri sendiri bukan orang lain.
"Maka itu yang perlu dilakukan meningkatkan kecerdasan orang, mengedukasi orang tentang sehat. Cara pandangnya diubah dulu. Bagaimana mana memandang sehat itu," kata Ade.
Dengan menyosialisasikan hidup sehat kepada mahasiswa lanjut Ade, salah satu upaya strategis mengingat mahasiswa dalam mode belajar, sehingga ketika diajak untuk belajar cara pandang menguatkan diri dalam membuat hidup sehat.
"Sesibuk apapun diri kita bekerja pasti tidak lupa mandi, sikat gigi, cuci tangan, shalat lima waktu selalu ada. Tapi olahraga yang sekali sehari, waktunya cuma tiga menit saja," kata Ade.
Ade mengatakan usia 50 tahun ia masih sehat dan punya bentuk tubuh yang bagus beberapa orang diusianyan sama punya tubuh yang berbeda, hal itu karena kemandirian akan sehat yang dimilikinya.
Ia mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir dari ketergantungan akan sehat menjadi mandiri akan sehat.
"Kenapa bisa sehat di usia hampir 50 yahun itu terjadi karena aksinya. Yang lain bisa melakukannya. Tanpa harus jadi atlet, semua bisa asal disiplin olahraga, jaga pola makan, dan istirahat cukup. Siapa bilang usia 70 tahun ngak bisa ngapa-ngapain," kata Ade.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Diusianya yang ke-48 tahun Ade Rai tetap tampil sehat dan bugar, dengan bentuk tubuh serta wajah yang tidak banyak berubah sejak dulu hingga sekarang, semua itu diraihnya dengan mendisiplinkan diri berolahraga.
"Kenapa saya sehat, bisa fit terus sampai hari ini, mulai dari bentuk badan, bentuk wajah tidak berubah, itu karena olahraga," kata Ade saat menyosialiasikan hidup sehat dalam acara BPJS Kesehatan "goes to campus" di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ade yang kini menjadi "brand abassador" atau duta BPJS Kesehatan memberikan sosialisasi hidup sehat yang sehari-hari telah dijalaninya sebagai mantan atlet dan praktisi kebugaran kepada masyarakat, dan juga mahasiswa.
"Pola hidup sehat itu mudah kok, hanya dengan menjaga makan, dan rajin berolahraga setiap harinya," katanya.
Ade juga memiliki 14 fasilitas kebugaran yang tersebar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Cikarang dan berencana akan buka di Bogor. Ia pun punya sekolah sertifikasi kebugaran, aktif mengajar tentang kebugaran di perusahaan, komunitas dan kampus-kampus.
Menurutnya diusia hampir 50 tahun tidak ada perubahan pola olahraga yang dilakukan sejak awal hingga sekarang. Baginya usia itu terbagi atas usia biologis dan usia kalender.
"Usia kalendar setiap orang makin tua, dari pagi usia seseorang berbeda ketika sore, tambah tua," katanya.
Berbeda dengan usia biologi lanjutnya, tergantung dari gaya hidup. Kebanyakan orang beranggapan semakin tua hidup semakin pasrah, tua identik dengan sakit, sehingga banyak yang pasrah tanpa melakukan apa-apa.
"Sakit itu bukan datang ketika tua. Sakit itu apresiasi dari akumulasi investasi yang buruk. Investasinya itu jarang olahraga, merokok dan makan yang buruk," katanya,
Pria berdarah Bali kelahiran 1970 ini mengatakan hidup sehat itu tergantung dari apa yang kita makan, mulut menjadi sumber penyakit masuk dari makanan yang dimakan. Segala penyakit rata-rata dikarenakan oleh ulah diri sendiri.
Ade mengatakan untuk hidup sehat dimulai dari cara pandang. Bahwa kesakitan tidak akan nyambung dengan diri kita, begitu juga kebodohan dan kemiskinan tidak akan nyambung kepada seseorang. Tetapi kalau kemiskinan, kebodohan dan kesakitan itu datang harus diterima, jangan dijadikan alasan untuk tidak mau sehat.
Untuk mau hidup sehat, seseorang harus mau mendisiplikan dirinya berolahraga, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup. Disiplin baginya adalah ku tau yang ku mau.
"Pertanyaannya kita maunya apa, mau sehat. Sehat itu diraih. Apa ada orang males kerja tidak mau usaha yang penting kaya, malas belajar tapi yang penting pintar, malas berolahraga yang penting sehat, ya ngak bisa," kata Ade.
Ade mengatakan olahraga adalah upaya seseorang untuk menciptakan kesadaran pada diri sendiri, bukan pada orang lain. Karena ketika sakit yang akan merasakannya adalah diri sendiri bukan orang lain.
"Maka itu yang perlu dilakukan meningkatkan kecerdasan orang, mengedukasi orang tentang sehat. Cara pandangnya diubah dulu. Bagaimana mana memandang sehat itu," kata Ade.
Dengan menyosialisasikan hidup sehat kepada mahasiswa lanjut Ade, salah satu upaya strategis mengingat mahasiswa dalam mode belajar, sehingga ketika diajak untuk belajar cara pandang menguatkan diri dalam membuat hidup sehat.
"Sesibuk apapun diri kita bekerja pasti tidak lupa mandi, sikat gigi, cuci tangan, shalat lima waktu selalu ada. Tapi olahraga yang sekali sehari, waktunya cuma tiga menit saja," kata Ade.
Ade mengatakan usia 50 tahun ia masih sehat dan punya bentuk tubuh yang bagus beberapa orang diusianyan sama punya tubuh yang berbeda, hal itu karena kemandirian akan sehat yang dimilikinya.
Ia mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir dari ketergantungan akan sehat menjadi mandiri akan sehat.
"Kenapa bisa sehat di usia hampir 50 yahun itu terjadi karena aksinya. Yang lain bisa melakukannya. Tanpa harus jadi atlet, semua bisa asal disiplin olahraga, jaga pola makan, dan istirahat cukup. Siapa bilang usia 70 tahun ngak bisa ngapa-ngapain," kata Ade.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017