Indonesia adalah negara yang memiliki pantai terpanjang di dunia. Indonesia juga dikenal sebagai negeri bahari. Namun kenyataan itu tidak sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakatnya terhadap ikan yang menjadi salah satu sumberdaya laut. Dengan kata lain, orang Indonesia masih sangat sedikit dalam mengkonsumsi ikan.

Catatan Kementrian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, konsumsi rata-rata per kapita orang Indonesia baru mencapai 41 kg/ tahun. Itupun sudah lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang masih di bawah 40 kg/tahun. Padahal di Malaysia konsumsi ikan per kapita per tahun telah mencapai 70 K/tahun, di Singapura 80 kg/tahun dan di Jepang bahkan sudah hampir mendekati 100 kg/tahun.

Masih rendahnya tingkat konsumsi per kapita per tahun secara nasional, juga tercermin di Kota Bogor.  Konsumsi ikan warga Kota Bogor  tercatat hanya 26,45 kg/kapita/tahun. Kondisi itulah yang mendorong perlunya terus dilakukan kampanye makan ikan dengan segala jenis makanan olahannya. Sebab ikan merupakan salah satu sumber pangan yang kaya nutrisi seperti omega, lemak, vitamin dan berbagai jenis protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Selama ini kampanye yang mengajak masyarakat lebih banyak makan ikan, dilaksanakan melalui gerakan makan ikan (Gemarikan). Selain oleh pemerintah, kampanye gemarikan juga didukung oleh Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan). Setiap tahun Forikan Kota Bogor yang dipimpin Yane Ardian, bersama Pemerintah Kota Bogor melakukan berbagai aksi dalam rangka mengkampanyekan gerakan makan ikan.

Tahun ini Forikan Kota Bogor menggandeng Dinas Pertanian Kota Bogor, menggelar kampanye yang spektakuler. Mereka berkampanye melalui Festival Olahan Makanan Ikan sekaligus upaya pemecahan rekor MURI atas penyajian terbanyak berbagai jenis makanan olahan berbahan ikan. Kampanye juga dimeriahkan dan diawali dengan kegiatan senam di Lapangan Sempur yang melibatkan 1.000 siswa SD dan SMP Kota Bogor.

Minggu, 24 September 2017, rekor MURI baru tercatat di pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor. Sebanyak 680 jenis olahan makanan berbahan ikan berhasil disajikan dalam kegiatan tersebut. Menurut Awan Rahargo, Senior Manager Museum Rekor Indonesia, jumlah jenis olahan makanan berbahan ikan yang disajikan di Kota Bogor, mampu melampaui rekor yang tercatat sebelumnya di Kota Batam.

Waktu itu jumlah  yang tersaji hanya mencapai 562 jenis olahan makanan. Bahkan berdasarkan pengamatannya, rekor tersebut bisa disebut rekor dunia. Sebab seperti dikatakan Awan, ''Belum ada di penjuru dunia lain yang dapat menyajikan olahan ikan sebanyak seperti saat ini.''

Memang hari Minggu pagi sampai siang itu, berderet tenda sepanjang 600 meter di pedestrian KRB. Menaungi meja yang menyajikan berbagai jenis olahan makanan berbahan ikan. Diantaranya rolade tenggiri, patty ikan lele, kerupuk lele, biskuit butter coklat lele, pizza sarden keju, kwetiaw sarden, tom yum sarden, sarden pete horror.

Makanan yang disajikan tidak hanya sebatas diolah dengan cara dibakar atau digoreng. Disitu juga disajikan dodol rumput laut, cake rumput laut, stik bawang rumput laut dan donat rumput laut.

Berbagai jenis makanan itu dibuat oleh berbagai elemen masyarakat dari 68 kelurahan. Selain itu juga ada berbagai makanan yang disajikan oleh beberapa hotel yang ikut serta.

Diantaranya Grand Savero Hotel yang menampilkan menu andalan dengan berbahan ikan tertentu dilengkapi dengan bahan dan resep memasaknya. Royal Hotel yang antara lain menampilkan Labu Kuning Ikan Patin Kukus. Festival  ini juga dimeriahkan dengan  demo masak oleh Kungfu Chef Muto dan Sisca Soewitomo pakar memasak yang sering hadir dilayar televisi.

Festival dan juga upaya memecahkan rekor MURI hanyalah salah satu cara yang kali ini dipilih Forikan Kota Bogor untuk berkampanye. Sejatinya kegiatan ini adalah kampanye mengajak warga Kota Bogor untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan dengan berbagai cara memasak dan menyajikannya. Termasuk membiasakan anak-anak sejak dini, mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Sebab seperti dikatakan Walikota Bogor, Bima Arya, semakin dini atau semakin awal seseorang mengkonsumsi ikan,  maka hal itu baik untuk kesehatan, mengingat kayanya nutrisi yang terkandung dalam ikan.

''Kita ingin generasi masa depan Kota Bogor adalah generasi yang cerdas, sehat dan berkualitas dengan banyak mengkonsumsi ikan,'' katanya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Irwan Riyanto, melalui kegiatan seperti ini pihaknya juga berupaya mengubah pemikiran dan kebiasaan masyarakat yang selama ini mengandalkan daging sapi atau ayam sebagai sumber nutrisi.

''Ikan tidak kalah dengan daging daging itu, sehingga kami ajak masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan dan mendorong supaya harga ikan semakin terjangkau,'' katanya.

Sedangkan Ketua Forikan Kota Bogor, Yane Ardian, menjadikan kegiatan ini sekaligus sebagai ajang mengedukasi masyarakat dalam mengenal dan mencicipi berbagai jenis olahan ikan. Oleh karena itu, ''Kami mendorong sektor usaha untuk berkreasi dalam memproduksi olahan ikan, agar masyarakat semakin tertarik untuk makan ikan,'' katanya.

Sebagai sebuah ajang kampanye, festival ini berhasil menarik perhatian masyarakat mengingat begitu banyak warga yang hadir. Di luar dugaan, Presiden RI Joko Widodo juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa stand peserta di sela-sela kegiatan olahraga pagi yang dijalaninya.

Selain itu kegiatan ini pun mendapat dukungan pemerintah pusat melalui kehadiran Irjen Kementrian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf. Semoga apa yang telah diperjuangkan Forikan Kota Bogor dan Dinas Pertanian Kota Bogor  berhasil lebih memahamkan warga masyarakat, bahwa ikan juga sumber nutrisi yang patut dipilih dalam menkonsumsi makanan. (Advertorial)

Pewarta: Humas Pemkot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017