China sampai saat ini masih menjadi negara peringkat dua terbesar yang membenamkan investasi di Indonesia setelah Singapura. Jadi, tidak mengherankan Pemerintah Indonesia menggencarkan berbagai promosi ke negara tersebut guna menyedot investasi lebih banyak lagi .

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada 2023 realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp1.418,9 triliun, dengan realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp744,0 triliun, lima teratas diisi negara Singapura, China, Malaysia, Jepang, dan Hong Kong.

BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2024 sebesar Rp1.650 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 2,12 juta orang,  sedangkan pada tahun 2025, target realisasi investasi meningkat menjadi Rp1.906 triliun dengan serapan tenaga kerja 2,45 juta orang. Apabila komitmen China ini dapat direalisasi pada 2025 tentunya akan memuluskan upaya Pemerintah memenuhi target realisasi investasi.

Kondisi ekonomi global di 2025 yang masih tidak pasti tentunya bakal berpengaruh terhadap upaya mendongkrak investasi asing, tidak hanya dari China.

Kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) -Gresik, Jawa Timur, menjadi sinyal hubungan kedua negara khususnya dalam upaya menarik investasi ke Indonesia menjadi semakin jelas.

Kunjungan ini menggarisbawahi komitmen Tiongkok dalam memperkokoh hubungan strategis dengan Indonesia, khususnya di sektor industri dan investasi. Apalagi dalam kunjungan ini untuk melihat bagaimana penanganan Indonesia untuk mendorong tumbuhnya industri di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK).

Kehadiran Wang Lutong ke KEK JIIPE juga memperlihatkan China sangat menaruh perhatian terhadap sektor manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan. China berharap dapat berkontribusi di dalam KEK yang selama ini menjadi katalis pertumbuhan ekonomi ke dua negara. China optimistis dapat meningkatkan perannya di dalam KEK.

Menurut Presiden Direktur JIIPE Bambang Soetiono, kunjungan Wang Lutong memperlihatkan kepercayaan pengusaha Tiongkok untuk menjalankan usaha atau bisnisnya di Indonesia. Hal ini harus dibarengi dengan penyediaan ekosistem industri yang terintegrasi.

Potensi sumber daya alam di samping kepastian berusaha menjadi "pemanis" bagi pemilik modal untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan demikian promosi yang diberikan hendaknya terkait kedua hal tersebut. Kemudian tentunya harus ada tindak lanjut di lapangan apabila sudah ada investor yang sudah menyatakan minat.

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024