Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) menyiapkan 41.829 hektare untuk program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian.
Pelaksana Harian Kepala DPKP Provinsi Kalsel Imam Subarkah dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu, mengatakan optimalisasi lahan rawa tersebut tersebar pada delapan kabupaten.
"Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala (Batola) menjadi daerah dengan area terluas untuk program optimalisasi lahan rawa," kata Imam.
Imam mengungkapkan Pemprov Kalsel menemui kendala untuk menjalankan program optimalisasi lahan rawa terkait musim yang melanda di wilayah Banua.
Terlebih, menurut Imam, wilayah Provinsi Kalsel memasuki musim penghujan yang membuat lahan rawa sudah mulai terendam air, sehingga kegiatan konstruksi terdapat beberapa kendala terutama aktivitas normalisasi saluran air dan pembuatan pintu air.
"Karena harus membendung sungai untuk membuat pintu air, kalau air tinggi akan mengalami kesulitan," tutur Imam.
Meskipun begitu, DPKP Provinsi Kalsel berusaha memanfaatkan infrastruktur yang ada pada saluran dan pompa air agar digunakan untuk percepatan tanam.
Potensi lahan rawa di Kalsel mencapai 200 ribu hektare, jika dikelola secara optimal berpotensi menghasilkan 1 juta ton beras.
Baca juga: Lahan mangrove mati di Kaltim bisa dikelola untuk perikanan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024