Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) hadir sebagai platform kerja sama yang mempertemukan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan perguruan tinggi mengembangkan reka cipta yang bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Kedaireka Summit 2024, dengan tema “Teknologi dan Manusia: Membentuk Masa Depan Bersama” mempertemukan pemangku kepentingan dari industri, akademisi, pemerintah, dan komunitas dalam membangun masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Direktur PMO Ekosistem Kedaireka dalam keterangannya, Jumat menyampaikan laporan PMO Ekosistem Kedaireka. Universitas Gunadarma diberikan tugas dari Ditjen Dikti untuk mengelola ekosistem Kedaireka dalam bentuk project management office.

Pihaknya berupaya melakukan sosialisasi, diseminasi, mempromosikan para dosen dari perguruan tinggi, baik Dikti maupun Diksi.

Hadir juga Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang diwakili oleh Dr. Fauzan Adziman, Dirjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM, Ketua Dewan Pengarah PMO Ekosistem Kedaireka, memberikan sambutan kepada para inovator yang hadir.

Selain itu, Kedaireka Summit 2024 jugamenghadirkan para pembicara yang luar biasa yang terbagi menjadi empat panel session.Panel Session 1 dengan topik

"Program Kedaireka" dipandu oleh Satya Candra Wibawa Sakti, Ph.D. dengan narasumber Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D, Penanggung Jawab Program Kedaireka, yang akan menjelaskan mengenai peran Kedaireka dalam hilirisasi inovasi yang melibatkan Perguruan Tinggi dan DUDI serta program Dana Padanan/Matching Fund sebagai insentif dalam percepatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan DUDI.

Panel Session 2 dengan topik "Manusia dan Teknologi" dipandu oleh Prof. Dr. Lilis Nuraida, M.Sc.dan Dr. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng. dan menghadirkan narasumber Muhaimin Syamsudin, Head of Education British Council, dan Johnwei Muljono, Yayasan Indonesia Mendengar.

Muhaimin Syamsudin menjelaskan mengenai rencana British Council dalam pengembangan pendidikan inklusif dan kesetaraan gender untuk mengatasi kesenjangan teknologi atau kesenjangan digital di masyarakat.

Johnwei Muljono menjelaskan mengenai peran Industri dalam pengembangan sumber daya manusia di era digital dan penggunaan teknologi ramah anak dan teknologi untuk anak berkebutuhan khusus.

Panel Session 3 dengan topik "Ketahanan Pangan" menghadirkan Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, sebagai keynote speaker.

Panel session ini kemudian akan dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Junaedi Muhidong, M.Sc. dan Prof. Dr. Lilis Nuraida, M.Sc. dan menghadirkan narasumber Dr. Topan Ruspayandi, Kepala BULOG Corporate University, dan Prof. Dr. Muhammad Azrai, SP., MP., Penerima Hibah Program Dana Padanan 2024 - Komersialisasi Jagung JJ2. Dr. Topan Ruspayandi akan menjelaskan mengenai kebijakan dan Program Prioritas Perum BULOG dalam mendukung visi pemerintah dalam ketahanan pangan dan swasembada pangan.

Prof. Dr. Muhammad Azrai, SP., MP., akan menjelaskan mengenai komersialisasi Jagung JJ2 sebagai reka cipta yang dikembangkan bersama DUDI melalui program matching fund Kedaireka.

Panel Session 4 dengan topik "Kemandirian Energi dan Berkelanjutan" menghadirkan Dr. Fauzan Adziman, Dirjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sebagai keynote speaker.

Panel discussion dan pameran dapat menjadi media untuk mempercepat akselerasi upaya pemangku kepentingan dari industri, akademisi, pemerintah, dan komunitas dalam membangun masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan melalui pengembangan reka cipta yang dapat menjawab permasalahan di masyarakat.

Pewarta: Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024