Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan sejumlah pengusaha kuliner sayur gabus di wilayahnya mengalami kesulitan memperoleh bahan baku.

"Sayur gabus ini merupakan kuliner khas daerah Bekasi yang diwariskan secara turun temurun, namun belakangan ini para pengusahanya mulai kesulitan memperoleh ikan gabus sebagai bahan baku andalannya," kata Kepala Dinas Perindag Kota Bekasi Makbullah di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, ekosistem rawa sebagai habitat ikan gabus di Kota Bekasi sudah hilang karena pesatnya pembangunan properti hampir di setiap kelurahan dan kecamatan.

Menurut Makbullah,sejumlah pengusaha sayur gabus ternama di Kota Bekasi seperti Rumah Makan Lukman di Jalan Jenderal Sudirman Bekasi Barat, Tamit Riman di Jatiasih dan Udin Kombo di Perumahan Harapan Indah Medansatria, mulai mencari pasokan ikan gabus dari luar daerah.

RM Lukman dan Udin Kombo saat ini terpaksa memesan langsung ikan gabus kepada pebudidaya di daerah Lampung dan Jawa Tengah akibat hilangnya habitat gabus di Kota Bekasi.

"Sentra ikan gabus di Pasar Babelan, Kabupaten Bekasi yang selama ini memasok kebutuhan ikan gabus ke Kota Bekasi sudah tidak ada lagi," katanya.

Pemilik RM Sayur Gabus Lukman mengakui kesulitannya memperoleh pasokan ikan gabus, sehingga kerap mengakalinya dengan meminta bantuan rekannya mencari ikan gabus secara manual ke rawa-rawa yang masih tersisa.

"Biasanya saya kasih uang rokok untuk orang yang dapat ikan gabus. Nyarinya pakai setrum di rawa-rawa, paling banyak dua sampai tiga ekor sehari," katanya.

"Biasanya kalau tidak ada sama sekali, ada yang diganti pakai ikan lele atau ikan mas," katanya.

Sulitnya bahan baku serta terbatasnya koki berkemampuan mengolah rempah sayur gabus membuat harga dagangan itu dibanderol relatif mahal, yakni berkisar Rp40 ribu hinga Rp55 ribu permangkok.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017