Depok, (Antara Megapolitan) - Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki luas laut sekira 5,8 juta kilometer persegi. Hal ini menjadikan negara Indonesia mendapat sebutan sebagai negara maritim.
 
Kondisi geografis ini memacu para peneliti untuk menghasilkan teknologi yang tepat untuk mengelola sumberdaya alam lautan. Teknologi yang telah diciptakan yaitu teknologi penginderaan jauh (inderaja) senar tampak lautan (marine visible remote sensing). Teknologi ini dapat mendeteksi benda-benda di bawah permukaan air laut hingga kedalaman tertentu.
 
"Melalui teknologi inderaja dapat diketahui sebaran konsentrasi klorofil-a, produktivitas primer, dan pendugaan lokasi penangkapan ikan laut," ujar Guru Besar Tetap di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc saat jumpa pers Pra Orasi Ilmiah di Kampus Baranangsiang, Bogor, Kamis.
 
Ia menyampaikan, konsentrasi klorofil-a di laut merupakan indakator keberadaan fitoplankton. Konsentrasi klorofil-a ini juga merupakan ketersediaan sumber pakan alami bagi semua fauna yang ada di laut.
 
Produktivitas primer atau produktivitas fitoplankton didasarkan pada pendugaan besarnya konsentrasi klorofil-a. Produktivitas primer ini nantinya akan menjadi acuan sebagai indikator potensi sumberdaya ikan laut maupun indikator peran laut dalam siklus karbon di dunia.
 
Meskipun inderaja kurang efektif dalam mendeteksi keberadaan ikan laut secara langsung, tetapi melalui deteksi sebaran spasial konsentrasi klorofil-a dapat diketahui potensi daerah penangkapan ikan di laut. Inderaja sinar tampak kelautan ini bergantung pada ketersediaan cahaya matahari, sehingga perlu adanya penelitian pemakaian inderaja di seluruh bagian Indonesia.
 
“Penelitian ini harus dilanjutkan di seluruh wilayah laut Indonesia karena keberadaan sekelompok ikan laut di suatu lokasi tertentu ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ketersediaan pakan yang melimpah di lokasi tersebut,” ujarnya.(RA/NM)
 

Pewarta: Humas IPB

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017