Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, resmi menetapkan pasangan boneka yang diberi nama "Bang Bek" dan "Mpok Asih" sebagai maskot daerah setelah melalui rangkaian penilaian para tokoh budaya dan sejarah di wilayah setempat.
"Hari ini maskot Bang Bek resmi kita perkenalkan kepada masyarakat di Kota Bekasi maupun para pendatang dari luar daerah," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Minggu.
Bang Bek tampil dengan gaya jawara daerah asal Bekasi berkumis tebal serta berkostum pangsi hitam dan bersandal capit, sedangkan Mpok Asih tampil feminim berbalut pakaian "Encim" yang melambangkan perempuan asal Bekasi.
Keduanya diperkenalkan untuk kali pertama kepada para peserta Hari Bebas Kendaraan di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Minggu pagi.
Maskot tersebut didesain oleh warga asal Depok, Jawa Barat, bernama Agung Nugroho yang diperlombakan oleh puluhan peserta sejak Mei hingga Agustus 2017 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi.
Maskot tersebut dinilai oleh dewan juri Ali Anwar yang merupakan sejarahwan Kota Bekasi dengan latar belakang jurnalis media Tempo dan Kong Guntur seorang budayawan setempat.
Rahmat mengatakan, maskor tersebut tersebut akan diperkenalkan kepada masyarakat setempat dengan melibatkan peran pengusaha pusat perbelanjaan sebagai sarana promosi.
"Pemilik mal dan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi saya minta untuk memajang maskot ini di depan pintu utama yang dikemas dengan kaca khusus untuk maskot boneka yang berukuran besar," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Makbullah mengatakan boneka ini resmi menjadi maskot khas daerah yang melambangkan Kota Bekasi.
"Maskot ini menjadi identitas bagi kebudayaan dan kultur daerah Kota Bekasi. Ada kekhasan dalam ornamen yang berbeda dengan maskot di daerah lainnya," katanya.
Boneka tersebut rencananya juga akan diproduksi secara massal oleh para pengerajin boneka di Kota Bekasi melalui bantuan modal yang disiapkan pemerintah daerah.
"Pengusaha kecil dan menengah nantinya akan dilibatkan untuk diberikan modal usaha total Rp17 miliar, termasuk bagi perajin boneka yang tengah membutuhkan modal usaha," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Hari ini maskot Bang Bek resmi kita perkenalkan kepada masyarakat di Kota Bekasi maupun para pendatang dari luar daerah," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Minggu.
Bang Bek tampil dengan gaya jawara daerah asal Bekasi berkumis tebal serta berkostum pangsi hitam dan bersandal capit, sedangkan Mpok Asih tampil feminim berbalut pakaian "Encim" yang melambangkan perempuan asal Bekasi.
Keduanya diperkenalkan untuk kali pertama kepada para peserta Hari Bebas Kendaraan di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Minggu pagi.
Maskot tersebut didesain oleh warga asal Depok, Jawa Barat, bernama Agung Nugroho yang diperlombakan oleh puluhan peserta sejak Mei hingga Agustus 2017 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi.
Maskot tersebut dinilai oleh dewan juri Ali Anwar yang merupakan sejarahwan Kota Bekasi dengan latar belakang jurnalis media Tempo dan Kong Guntur seorang budayawan setempat.
Rahmat mengatakan, maskor tersebut tersebut akan diperkenalkan kepada masyarakat setempat dengan melibatkan peran pengusaha pusat perbelanjaan sebagai sarana promosi.
"Pemilik mal dan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi saya minta untuk memajang maskot ini di depan pintu utama yang dikemas dengan kaca khusus untuk maskot boneka yang berukuran besar," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Makbullah mengatakan boneka ini resmi menjadi maskot khas daerah yang melambangkan Kota Bekasi.
"Maskot ini menjadi identitas bagi kebudayaan dan kultur daerah Kota Bekasi. Ada kekhasan dalam ornamen yang berbeda dengan maskot di daerah lainnya," katanya.
Boneka tersebut rencananya juga akan diproduksi secara massal oleh para pengerajin boneka di Kota Bekasi melalui bantuan modal yang disiapkan pemerintah daerah.
"Pengusaha kecil dan menengah nantinya akan dilibatkan untuk diberikan modal usaha total Rp17 miliar, termasuk bagi perajin boneka yang tengah membutuhkan modal usaha," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017