Bogor, 29/10 (ANTARA) - Ribuan buruh dari sejumlah perusahaan di Kabupaten Bogor menggelar unjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum kerja (UMK) dengan menduduki Jalan Raya Tegar Beriman sambil berorasi, dan membakar ban bekas, Senin.

Dalam orasinya buruh menuntut kenaikan UMK Kabupaten Bogor yang hanya Rp1,2 juta menjadi Rp3,2 juta pada 2013. Selain itu juga, buruh menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing atau kontrak dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja.

"Buruh di Kabupaten Bogor banyak tidur, upah 1,2 juta saja sudah diam. Kita harus berjuang, hari ini buruh Bogor yang bergerak, besok buruh Bekasi dan daerah lainnya juga akan ikut berjuang untuk menaikkan upah. Buruh di Bekasi berjuang dengan menutup jalan tol, upah mereka sudah Rp1,8 juta. Kita semua juga harus berjuang," kata salah seorang pengunjung rasa dalam mimbar orasinya di Jalan Tegar Beriman.

Buruh yang ikut dalam aksi berasal dari sejumlah perusahaan yang ada di wilayah Bogor, seperti Adi Wira Plastik dari Ciluwer, perusahaan plastik Nanggewer, daerah industri Sentul, Cileungsi, Lido, dan Bogorindo.

Aksi buruh diawali dengan berkumpul di setiap wilayah sentral industri. Sejumlah buruhpun melakukan razia mengajak seluruh pekerja untuk ikut aksi dan mogok bekerja.

Seluruh buruh bergerak menuju Kantor Bupati Jalan Raya Tegar Beriman dengan cara berkonvoi menggunakan sepeda motor. Buruh juga membawa dua mobil bak terbuka yang berisikan alat pengeras suara sebagai mimbar orasi.

Selama kurang lebih satu jam berorasi, buruh menutup arus lalu lintas di Jalan Tegar Beriman. Kendaraan umum lainnya tidak dapat melintasi jalan tersebut sehingga terpaksa berputar arah mencari jalan alternatif lainnya.

Menurut Agus, salah satu karyawan PT AWP di Ciluwer, seluruh karyawan di pabriknya tidak bekerja untuk mendukung aksi buruh sebagai bentuk solidaritas sesama para pekerja.

"Hari ini semuanya tidak bekerja. Kami meliburkan diri, tidak ada produksi. Karena harus ikut aksi ini," katanya.

Ia mengatakan, tidak merasa rugi ikut aksi karena, sebelum aksi digelar. Perusahaannya telah menyelesaikan segala pesanan sehingga pimpinan perusahaan mengizinkan karyawannya untuk ikut aksi buruh.

"Sudah diizinkan, boleh ikut aksi asal tidak aksi di di perusahaan, karena takut akan merugikan perusahaan. Kita aksi damai, tidak mau merugikan siapapun," katanya.

Menurut karyawan bidang perencanaan di perusahaan otomotif ini, upah buruh di Kabupaten Bogor masih kecil, sehingga layak kiranya untuk diperjuangkan. Ia sendiri sudah tujuh tahun bekerja di pabrik tersebut menerima gaji pokok sebesar Rp1,7 dengan total lembur dan tunjangan menjadi Rp3 juta.

"Untuk kondisi saat ini, upah segitu belum mencukupi. Harusnya uang lembur ditambah. Apalagi semua barang mahal harganya, belum lagi untuk biaya sewa rumah, bayar kredit motor dan sekolah anak," katanya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, sejumlah buruh masih berkumpul dan berorasi di Lapangan Tegar Beriman, sementara sebagian lagi dari kelompok lainnya mulai bergerak meninggalkan Tegar Beriman dan berencana akan menggelar aksi di Tol Jagorawi.

Para buruh ini tergabung dalam sejumlah organisasi seperti SPSI, Garda Metal Indonesia, FSPIN, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesi (FSPIN), KSBSI, dan masih banyak lagi.

Aksi buru mendapat pengawalan aparat keamanan Polres Bogor, Brimob Polda Jabar, dan TNI yang berjumlah 3.600 orang personel. Sementara jumlah buruh sendiri melebihi 8.000 orang.


Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012