Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Sejumlah warga Lampung mengapresiasi  pembangunan jalan layang (Flyover) di Jalan Teuku Umar-Jalan ZA Pagaralam, Kota Bandarlampung sebagai upaya mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan itu.

"Kami berharap apa yang dijadwalkan dan diungkapkan Wali Kota Bandarlampung Herman HN bahwa proyek tersebut selesai pada Desember tahun 2017 ini, guna mengurai kemacetan," kata Candra W, warga Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Minggu dini hari.

Ia mengatakan hal tersebut usai mengunjungi saudaranya yang berada di wilayah Wayhalim, Bamdarlampung dan melintas di samping lokasi pembangunan  jembatan itu pada sekitar pukul 00.30 WIB.

"Namun yang juga harus diperhatikan ketika jembatan itu kelak difungsikan adalah arus kendaraan yang akan dan dari Mal Boemi Kedaton yang berputar di Jalan Sultan Agung beberapa meter sebelum rel kerta api," kata dia.

Hal tersebut, lanjutnya, cukup membahayakan bagi pengendara dari arah Wayhalim ketika kendaraannya
tepat berada di tengah rel kereta api dan penumpukan kendaraan yang akan berputar menuju mal tersebut.

"Apalagi ada wacana dari wali kota kendaraan yang masuk dan ke luar mal tersebut harus melalui
Jalan Sultan Agung, akan memperparah keadaan," katanya.

Warga lainnya, Nyoman Alit, warga Lampung Tengah mengapresiasi pembangunan jalan layang tersebut karena akan memperlancar arus kendaraan menuju Kota Bandarlampung.

"Saya hampir dua pekan sekali ke Bandarlampung untuk belanja. Kemacetan terjadi di sejumlah ruas
terutama di persimpangan  yang kini sedang dibangun jembatan layang. Mudah-mudahan  nanti semua lebih lancar," kata dia.

Sebelumnya Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan pembangunan jembatan tersebut dijadwalkan selesai pada Desember tahun 2017 ini, sehingga tahun 2018 sudah bisa dimanfaatkan. (ANT/BPJ).

Pewarta: Triono Subagyo

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017