Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mempertimbangkan untuk menggratiskan ongkos Bus Transpatriot bagi pemegang Kartu Bekasi Sehat (KBS) berbasis nomor induk kependudukan.

"Wacana itu memungkinkan untuk kami terapkan, namun masih butuh pembicaraan lebih lanjut dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Rabu.

KBS nmerupakan program subsidi kesehatan bagi 2,6 juta warga Kota Bekasi yang didanai oleh APBD 2017 senilai Rp75 miliar.

Pemegang layanan itu saat ini sudah digratiskan untuk berobat di 39 rumah sakit swasta dan 20 rumah sakit lainnya di luar willayah Kota Bekasi, seperti Depok, Tangerang, Kabupaten Bekasi dan Jakarta.

Dikatakan Yayan, integrasi layanan kesehatan dengan transportasi gratis itu memungkinkan untuk diterapkan mengingat sumber keuangan operasionalnya sama-sama berasal dari subsidi APBD.

Yayan mengatakan, operasional Transpatriot saat ini sedang memasuki tahap pengadaan sembilan unit minibus berukuran 3/4.

Pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp11 miliar lebih untuk pembelian unit bus berkapasitas tampung 30 orang penumpang itu.

"Satu unit bus seharga sekitar Rp700 juta, ditambah subsidi operasional dan sarana prasarana lainnya," katanya.

Armada itu ditargetkan `mengaspal` dalam waktu dekat dengan menyasar lima trayek dan lima jalur yang tersedia.

"Trayeknya Bekasi-Pondokgede, Bekasi-Hotel Indonesia, Sumber Artha-Wisma Asri, Wisama Asri-Bantargebang dan Jalur `loop` mengitari kawasan perniagaan," katanya.

Yayan menghitung besaran tarif akan disamakan dengan tarif Transjakarta sekitar Rp5.000 per penumpang.

"Namun memungkinkan juga kalau beban ongkos itu ditanggung APBD dengan disinergiskan melalui pemagang KBS," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017