Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melistriki wilayah Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara untuk mendukung perkembangan pariwisata di wilayah tersebut.
    
Camat Tomia La Baharafi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menyambut baik dukungan PLN untuk melistriki wilayahnya.
    
"Pasokan listrik ke Pulau Tomia saat ini memang masih terbatas. Dari 19 desa dan kelurahan yang ada, belum semuanya teraliri listrik selama 24 jam. Bahkan ada delapan desa yang belum terjamah listrik sedikitpun," katanya.
    
Upaya itu kata dia, menjadi dukungan yang sangat berarti bagi perkembangan sektor pariwisata di wilayah Wakatobi dan sekitarnya.
    
PLN mengirim satu genset berkapasitas 1.000 kW atau setara 1 MW ke Pulau Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
    
"Dengan dukungan daya listrik ini, maka pasokan listrik yang cukup dan andal akan mampu menarik minat para wisatawan. Selain itu juga tentunya industri perikanan yang juga memiliki keterkaitan dengan pariwisata dan masyarakat," katanya.
     
Ia menambahkan, kedatangan genset tambahan ini sangat dinanti sehingga masyarakat makin semangat menghidupkan pariwisata di Pulau Tomia, Wakatobi yang selama ini dikenal dengan keindahan dunia bawah lautnya.
    
Wakatobi memiliki keindahan bawah laut dengan keanekaragaman hayati 850 spesies karang, 940 spesies ikan yang teridentifikasi, dan dikelilingi  17 pulau besar.
     
"Sayangnya listrik di Tomia masih terbatas. Di sini masyarakat butuh listrik untuk mengawetkan ikan nelayan, penginapan wisatawan, termasuk sekolah dan kantor. Jadi dengan adanya tambahan genset ini kami sangat berterima kasih. Tanpa listrik, semua pekerjaan itu tidak akan jalan," ungkap La Baharafi.
     
General Manager PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat, Bob Saril menjelaskan, genset diberangkatkan diberangkatkan melalui jalur laut dari Surabaya ke Makassar-Kendari lalu Tomia.
    
Genset yang mulai diberangkatkan pada 15 Agustus 2017 akhirnya tiba di PLTD Waha Tomia pada Minggu (3/9).
     
Saat ini daya yang mampu dipasok oleh lima mesin genset PLTD Waha Tomia sebesar 1.000 kilo Watt (kW).
    
Dengan jumlah pelanggan sebanyak 3.188, Tomia memiliki beban puncak sebesar 750 kW.
    
"Dengan tambahan daya 1 MW, listrik di hampir semua desa di Tomia bisa menyala hingga 24 jam,” ujar Bob Saril.
     
Ia mengatakan hal ini tentunya menjadi hal yang positif bagi perkembangan bisnis pariwisata di Pulau Tomia.
    
"Kesiapan infrastruktur kelistrikan pastinya mampu menarik minat para wisatawan sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujar Bob.
     
Pulau Tomia yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya memang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan sekitar 28 spot diving yang populer di pulau ini.
     
Budayanya juga menarik dengan adanya Pesta Adat Safara yang digelar setiap bulan Safar dalam kalender Jawa atau Islam.
    
Selain itu juga terdapat tradisi Bose-Bose, yakni menghiasi perahu kemudian dimuat dengan sajian masakan tradisional seperti Liwo.
    
Kemudian diarak mengelilingi pantai dari Dermaga Patipelong menuju Dermaga Usuku sampai ke Selat One Mobaa.
    
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai potensi Wakatobi menjadi destinasi wisata favorit sangat besar.
    
"Alam, bahari, bawah laut, hingga budaya Tomia di Wakatobi sudah berkelas dunia. Karena itu kami sangat mengapresiasi upaya PLN dalam mendukung kawasan yang sedang dikembangkan menjadi 10 Bali Baru ini," katanya.
    
Menurut dia, dukungan PLN itu akan memperkuat daya saing pariwisata Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia, khususnya untuk wisata bahari. (ANT/BPT).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017