Bekasi (Antara Megapolitan) - Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Utama Bekasi, Jawa Barat, tengah mengintensifkan sosialisasi sistem pembayaran e-channel untuk tagihan Perusahaan Daerah Air Minum Bhagasasi.
"Memorandum of Understanding (MoU) antara BNI dengan PDAM Bhagasasi telah terjalin sejak 31 Mei 2017 dan berlaku per 1 Agustus 2017. Saat ini sistem tersebut masih dalam tahap transisi dari sistem konvensional kepada nontunai," kata Pemimpin BNI Kantor Cabang Utama Bekasi Stefanus Darjono di Bekasi, Senin.
Menurut dia, pembayaran melalui e-channel adalah salah satu fasilitas yang ditawarkan PDAM yang kini telah dikerjasamakan dengan sejumlah perbankan di wilayah itu.
Fasilitas e-channel yang kini dipersiapkan pihaknya untuk kerja sama tersebut di antaranya 318 mesin ATM, internet banking dan mobile banking.
Fasilitas itu saat ini sudah bisa diakses pelanggan PDAM Bhagasasi Bekasi yang jumlahnya mencapai 220 pelanggan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, BNI juga menambah pelayanan dengan menyiapkan 559 Agen 46 untuk menerima pembayaran tagihan rekening air karena menyadari sebaran pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi yang juga berada di pelosok desa di Kabupaten Bekasi.
"Kami sadari masih ada wilayah yang belum terjamah layanan perbankan sehingga kami siapkan juga outlet pembayaran melalui Agen 46 tersebut," katanya.
Stefanus menambahkan, sosialisasi yang dilakukan pihaknya berupa pemanfaatan banner dan spanduk sebagai media informasi kepada nasabah.
"Nasabah sebetulnya mendapat kemudahan melalui pembayaran sistem e channel ini, karena dari sisi PDAM mereka juga sudah dapat keuntungan dari pembyaran yang cepat dan termonitor," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menyebutkan kerja sama dengan BNI melengkapi pilihan pembayaran lain.
Sebelumnya, kerja sama pembayaran online juga sudah dijalin dengan BTN, BRI, BJB Syariah, dan Kantor Pos.
"Namun memang kontribusinya masih kecil, belum sesuai harapan. Dari 220 ribu pelanggan di kota dan kabupaten, baru 20 persen di antaranya yang sudah memanfaatkan fasilitas pembayaran online," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Memorandum of Understanding (MoU) antara BNI dengan PDAM Bhagasasi telah terjalin sejak 31 Mei 2017 dan berlaku per 1 Agustus 2017. Saat ini sistem tersebut masih dalam tahap transisi dari sistem konvensional kepada nontunai," kata Pemimpin BNI Kantor Cabang Utama Bekasi Stefanus Darjono di Bekasi, Senin.
Menurut dia, pembayaran melalui e-channel adalah salah satu fasilitas yang ditawarkan PDAM yang kini telah dikerjasamakan dengan sejumlah perbankan di wilayah itu.
Fasilitas e-channel yang kini dipersiapkan pihaknya untuk kerja sama tersebut di antaranya 318 mesin ATM, internet banking dan mobile banking.
Fasilitas itu saat ini sudah bisa diakses pelanggan PDAM Bhagasasi Bekasi yang jumlahnya mencapai 220 pelanggan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, BNI juga menambah pelayanan dengan menyiapkan 559 Agen 46 untuk menerima pembayaran tagihan rekening air karena menyadari sebaran pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi yang juga berada di pelosok desa di Kabupaten Bekasi.
"Kami sadari masih ada wilayah yang belum terjamah layanan perbankan sehingga kami siapkan juga outlet pembayaran melalui Agen 46 tersebut," katanya.
Stefanus menambahkan, sosialisasi yang dilakukan pihaknya berupa pemanfaatan banner dan spanduk sebagai media informasi kepada nasabah.
"Nasabah sebetulnya mendapat kemudahan melalui pembayaran sistem e channel ini, karena dari sisi PDAM mereka juga sudah dapat keuntungan dari pembyaran yang cepat dan termonitor," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menyebutkan kerja sama dengan BNI melengkapi pilihan pembayaran lain.
Sebelumnya, kerja sama pembayaran online juga sudah dijalin dengan BTN, BRI, BJB Syariah, dan Kantor Pos.
"Namun memang kontribusinya masih kecil, belum sesuai harapan. Dari 220 ribu pelanggan di kota dan kabupaten, baru 20 persen di antaranya yang sudah memanfaatkan fasilitas pembayaran online," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017