London (Antara Megapolitan-Bogor) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamat Idul Adha kepada warga muslim di Rusia dan menyatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian besar kepada rakyatnya yang beragama Islam untuk merayakan Kurban Bayram.
Perayaan Kurban Bayram juga tidak luput dari dukungan aparat keamanan Rusia untuk kelancaran umat muslim Rusia, seperti saat melaksanakan shalat Id, demikian Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, Minggu (3/9).
Warga Indonesia di Rusia, khususnya di Moskow juga merayakan Idul Adha 1438 Hijriah pada Jumat (1/9) lalu.
Perayaan Idul Adha bagi warga Indonesia yang jauh dari keluarga di Tanah Air memiliki kesan tersendiri.
"Alhamdulillah saya bisa shalat Id di KBRI Moskow. Sangat terharu bertemu dengan saudara Indonesia di sini dan semuanya ramah-ramah. Sangat senang sekali," ujar Siti Huraira yang berada di Moskow dalam rangka mengikuti pameran Collection Première Moscow (CPM) 2017.
Shalat Idul Adha di KBRI Moskow yang dikoordinir Himpunan Persaudaraan Islam Indonesia (HPII) Moskow, diikuti sekitar 300 WNI di Moskow, staf KBRI Moskow dan keluarga, mahasiswa, masyarakat, serta tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Moskow, dan delegasi Indonesia yang sedang mengikuti pameran busana terbesar di Eropa Timur, CPM 2017.
Dasep Mulyadi selaku khatib shalat Idul Adha menyampaikan bahwa Idul Kurban mengingatkan bagaimana umat Muslim harus meneladani Ibrahim AS sebagai seorang nabi dan ayah, meneladani Siti Hajar sebagai ibu yang sabar dan tabah walaupun harus ditinggal suami, dan meneladani Nabi Ismail sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya.
Kebersamaan masyarakat Indonesia di Moskow, termasuk non-Muslim saat Idul Adha terlihat ketika acara halalbihalal di Wisma Duta Besar seusai shalat Id.
Sajian hidangan gulai kambing, opor ayam, dan lontong melepaskan kerinduan pada masakan Indonesia bagi sejumlah warga Indonesia yang sudah lama bermukim di Moskow.
Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengatakan banyak hikmah dan pelajaran besar yang bisa dipetik dari perayaan Idul Adha.
Masyarakat Muslim Indonesia di Rusia melalui HPII telah banyak membantu saudara-saudaranya di Tanah Air melalui berbagai kegiatan amal.
Islam di Rusia merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbesar kedua dan terbesar pertama di Eropa. Idul Kurban dalam bahasa Rusia, Kurban Bayram, merupakan salah satu hari besar umat Muslim Rusia.
Di sejumlah wilayah Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hari Kurban Bayram dinyatakan sebagai hari libur. Saat ini umat Muslim di Rusia sekitar 20 juta orang, namun berdasarkan sumber tidak resmi diperkirakan 30-35 juta orang. Daerah-daerah di Rusia yang banyak umat Muslim adalah Chechnya, Dagestan, Ingushetie, Tatarstan, Bashkortostan, Kabardino-Balkaria, Karachaevo-Cherkesia, dan Moskow.
Perayaan Kurban Bayram di Rusia tahun ini bertepatan dengan Hari Pengetahuan, yaitu hari pertama tahun ajaran baru bagi anak sekolah di Rusia yang dirayakan setiap 1 September.
Di sejumlah wilayah, shalat Id dilaksanakan agak pagi agar masyarakat bisa merayakan Hari Pengetahuan, sedangkan di beberapa wilayah lainnya hari pertama tahun ajaran baru itu diundur menjadi 4 September. (ANT/ZG/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Perayaan Kurban Bayram juga tidak luput dari dukungan aparat keamanan Rusia untuk kelancaran umat muslim Rusia, seperti saat melaksanakan shalat Id, demikian Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, Minggu (3/9).
Warga Indonesia di Rusia, khususnya di Moskow juga merayakan Idul Adha 1438 Hijriah pada Jumat (1/9) lalu.
Perayaan Idul Adha bagi warga Indonesia yang jauh dari keluarga di Tanah Air memiliki kesan tersendiri.
"Alhamdulillah saya bisa shalat Id di KBRI Moskow. Sangat terharu bertemu dengan saudara Indonesia di sini dan semuanya ramah-ramah. Sangat senang sekali," ujar Siti Huraira yang berada di Moskow dalam rangka mengikuti pameran Collection Première Moscow (CPM) 2017.
Shalat Idul Adha di KBRI Moskow yang dikoordinir Himpunan Persaudaraan Islam Indonesia (HPII) Moskow, diikuti sekitar 300 WNI di Moskow, staf KBRI Moskow dan keluarga, mahasiswa, masyarakat, serta tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Moskow, dan delegasi Indonesia yang sedang mengikuti pameran busana terbesar di Eropa Timur, CPM 2017.
Dasep Mulyadi selaku khatib shalat Idul Adha menyampaikan bahwa Idul Kurban mengingatkan bagaimana umat Muslim harus meneladani Ibrahim AS sebagai seorang nabi dan ayah, meneladani Siti Hajar sebagai ibu yang sabar dan tabah walaupun harus ditinggal suami, dan meneladani Nabi Ismail sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya.
Kebersamaan masyarakat Indonesia di Moskow, termasuk non-Muslim saat Idul Adha terlihat ketika acara halalbihalal di Wisma Duta Besar seusai shalat Id.
Sajian hidangan gulai kambing, opor ayam, dan lontong melepaskan kerinduan pada masakan Indonesia bagi sejumlah warga Indonesia yang sudah lama bermukim di Moskow.
Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengatakan banyak hikmah dan pelajaran besar yang bisa dipetik dari perayaan Idul Adha.
Masyarakat Muslim Indonesia di Rusia melalui HPII telah banyak membantu saudara-saudaranya di Tanah Air melalui berbagai kegiatan amal.
Islam di Rusia merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbesar kedua dan terbesar pertama di Eropa. Idul Kurban dalam bahasa Rusia, Kurban Bayram, merupakan salah satu hari besar umat Muslim Rusia.
Di sejumlah wilayah Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hari Kurban Bayram dinyatakan sebagai hari libur. Saat ini umat Muslim di Rusia sekitar 20 juta orang, namun berdasarkan sumber tidak resmi diperkirakan 30-35 juta orang. Daerah-daerah di Rusia yang banyak umat Muslim adalah Chechnya, Dagestan, Ingushetie, Tatarstan, Bashkortostan, Kabardino-Balkaria, Karachaevo-Cherkesia, dan Moskow.
Perayaan Kurban Bayram di Rusia tahun ini bertepatan dengan Hari Pengetahuan, yaitu hari pertama tahun ajaran baru bagi anak sekolah di Rusia yang dirayakan setiap 1 September.
Di sejumlah wilayah, shalat Id dilaksanakan agak pagi agar masyarakat bisa merayakan Hari Pengetahuan, sedangkan di beberapa wilayah lainnya hari pertama tahun ajaran baru itu diundur menjadi 4 September. (ANT/ZG/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017