Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi penari dan murid Studio Tari Indra (STI) melakukan pertunjukan di Gedung de Majestic Braga, Bandung, sebulan sekali sebagai upaya melestarikan seni tari Jawa Barat sekaligus apresiasi bagi maestro Indrawati Lukman.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa pemberian ruang bagi STI ini bertujuan agar bisa memperkenalkan kembali budaya seni tari ke masyarakat dan membuatnya tak lekang oleh zaman.

"Sanggar tari Indrawati sebulan sekali bisa menampilkan pertunjukan. Kami ingin memperkenalkan dan melahirkan kembali kreativitas Ibu Indrawati Lukman. Jadi kalau kami tampilkan karya-karya ini, saya yakin orang luar Jawa Barat akan datang ke sini. Terima kasih sudah menginspirasi. Kita semua beruntung bisa menyaksikan karya Ibu," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Minggu.

Baca juga: Program Braga Beken hidupkan kembali pesona sejarah

Bey menyebutkan bahwa meskipun sudah berusia 80 tahun, Indrawati Lukman merupakan seorang maestro andal dalam dunia seni tari yang telah melahirkan penari-penari jempolan dari tanah Pasundan.
"Dedikasi luar biasa, dalam usia 80 tahun masih bisa berkreativitas membuat tarian. Kami (Pemda Provinsi Jabar) dan Jabar secara umum beruntung telah dihadirkan kreasi yang luar biasa," ujarnya.

Bey Machmudin sendiri dikabarkan diundang dan menghadiri pertunjukan drama tari bertajuk "Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman" di Gedung de Majestic Braga, Bandung, Sabtu (16/11).

Baca juga: Penerapan Jalan Braga Bandung bebas kendaraan mulai Mei 2024

Dalam acara tersebut, Bey Machmudin menyaksikan penampilan delapan jenis tarian yang dipadu dengan live music gamelan persembahan dari para penari dan murid STI.

Menurut Bey, pertunjukan drama tari yang digelar di Majestic de Braga di bawah komando Indrawati Lukman tidak hanya menampilkan perihal tarian semata, namun, ada filosofi yang disematkan dari setiap gerakan tari yang ditampilkan.

"Karena saya yakin ibu Indrawati tidak hanya mengajarkan tarian, tapi juga ada filosofinya," tutur Bey.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024