Bogor (Antara Megapolitan) - Kota Bogor, Jawa Barat mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan kepada masyarakat luas dengan menggelar festival kuliner yang menyajikan 1.000 jenis olahan ikan melibatkan pelaku restoran, perhotelan, kader PKK, serta pengolahan hasil perikanan se-Jabodetabek.

"Target Festival Kuliner serba ikan ini akan didaftarkan di Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk jenis olahan ikan terbanyak, karena ada 1.000 jenis olahan ikan yang akan disajikan," kata Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya, dalam audiensi dengan Wali Kota Bogor di Balai Kota, Rabu.

Menurut Yane saat ini sudah ada 600 jenis olahan ikan yang dihasilkan, pihaknya masih mengejar sebanyak 400 jenis olahan lainnya untuk mengisi festival dan meraih Rekor MURI. Selama ini, belum ada rekor MURI untuk jumlah jenis olahan terbanyak.

"Yang pernah ada rekor MURI itu untuk ikan bakar terpanjang, Kota Bogor mencoba memecahkan rekor MURI untuk jenis olahan ikan terbanyak," katanya.

Yane menyebutkan Festival Kuliner serba ikan rencananya dilangsungkan 24 September 2017 dengan mengambil lokasi di trotoar atau fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya Bogor. Mulai dari depan Rumah Dinas hingga Tepas Salapan Lawang atau depan Tugu Kujang. Sepanjang satu kilometer peserta akan menyajikan produk olahan ikan.

.

Menurut dia Festival Kuliner serba ikan merupakan salah satu upaya Forikan dan Dinas Pertanian Kota Bogor untuk mendorong tingkat konsumsi ikan melalui gerakan gemar makan ikan.

Melalui festival tersebut, para orang tua mendapatkan edukasi mengenai macam-macam olahan ikan dan anak-anak dapat menikmati ikan dengan berbagai ragam rasa dan jenisnya.

"Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mendorong sektor usaha untuk berkreativitas memproduksi produk olahan ikan, sehingga masyarakat tidak lagi malas makan ikan secara utuh, tapi sudah diolah sedemikian rupa menjadi jajanan nikmat seperti siomai, kerupuk, atau bahkan puding ikan," kata Yane.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Irwan Rianto menyebutkan selain Festival Kuliner, pihaknya juga menyelenggarakan Gemarikan atau gerakan gemar makan ikan yang melibatkan 1.000 siswa mulai dari jenjang SD hingga SMP.

"Rencananya ada semacam konfigurasi karakter ikan yang akan ditampilkan oleh anak-anak, dan tarian ikan hasil krativitas dari Kota Bogor," katanya.

Menurutnya tarian ikan juga sudah dibuat oleh Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kota Bogor juga tidak ingin ketinggalan dengan membuat sendiri tarian ikan ala Bogor.

"Kampanye gerakan makan ikan ini akan dibuat sedemikian menariknya, sehingga pesan untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi ikan tersampaikan. Akan ada juga dongeng tentang manfaat konsumsi ikan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor, Wina menambahkan saat ini konsumsi ikan di Kota Bogor hanya 27,6 kilogram per kapita per tahun. Rendahnya jumla konsumsi tersebut karena kurangnya kesukaan masyarakat terhadap ikan.

"Lebih kepada faktor budaya, karena di Bogor tidak ada laut, jadi sumber daya ikan itu masih kurang. Sehingga masyarakat tidak terbiasa memakan ikan, selain itu juga kurang beragamnya olahan ikan, juga jadi salah satu penyebab, karena masyarakat enggan konsumsi ikan utuh," katanya.

Pemerintah Kota Bogor, lanjutnya berupaya untuk meningkatkan jumlah konsumsi ikan masyarakat sebesar 40 kilogram per kapita per tahun, atau sesuai dengan target nasional. Salah satu upayanya dengan menggencarkan kampanye ke sekolah-sekolah dan ke masyarakat.

"Salah satunya melakukan kegiatan Gemarikan ini, kita variasikan dengan Festival Kuliner serba ikan, diharapkan memunculkan minat masyarakat untuk mengkongsumsi olahan ikan yang beragam," kata Wina.

 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017