Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Kegiatan Seminggu di Kota Probolinggo yang disingkat Semipro diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata budaya di wilayah Probolinggo, Jawa Timur, dan sekitarnya.
    
Kadisbudpora Kota Probolinggo Agus Efendi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan acara yang digelar di Alun-Alun Kota Probolinggo itu diharapkan bisa menjadi jujukan wisatawan setiap tahunnya.
    
"Selama sepekan ini, masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung akan dihibur berbagai kesenian lokal di alun-alun kota. Tak hanya itu, berbagai acara ini akan digelar diantaranya sapi brujul," katanya.
    
Ia mengatakan, kompetisi para petani ini hampir sama dengan karapan sapi di Madura.
    
Hanya saja untuk Sapi Brujul, arena balapannya merupakan areal persawahan yang penuh air dan lumpur.
    
"Jadi akan terasa lebih ekstrim balapan ini. Tak heran bila jokinya juga belepotan lumpur," katanya.
    
Tidak hanya kompetisi karapan sapi brujul, sebelum dimulainya Semipro ke-9 yang bakal berakhir pada 4 September 2017 itu sebenarnya rangkaian acara kunjungan wisata Kota Probolinggo sudah dimulai sejak 4 Agustus 2017.
    
"Jadi Semipro ini merupakan bagian rangkaian sebulan penuh kunjungan wisata dan pesta budaya kota Probolinggo, yang akan berakhir pada 4 September mendatang," katanya.
    
Menurut Agus, pelaksanaan acara selama sebulan penuh itu ingin seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) yang juga berlangsung penuh sebulan pada Juni-Juli 2017.
    
"Tapi kalau di Bali kan terpusat, dan semuanya merupakan tampilan kesenian sanggar-sanggar tari dan kesenian di Bali. Nah, tidak ada salahnya kami meniru seperti itu," katanya.
    
Hanya saja, lanjut Agus, karena Probolinggo tidak seperti Bali, maka acara kesenian budaya tidak bisa dipusatkan di satu tempat, tapi dipola dalam acara-acara terpisah seperti karapan sapi brujul dan karapan wedus. Sedangkan event kesenian tarinya dipusatkan di di alun-alun.
    
"Jadi selama sepekan ini, masyarakat maupun wisatawan bisa datangi alun-alun kota, disitu akan ada berbagai kesenian lokal Probolinggo," jelasnya.
    
Kesenian lokal Probolinggo yang diusung pada arena Semipro ke-9 itu diantaranya, Tari Lengger, Tari Jaran Bodhag, ludruk Probolinggo, campursari, keroncong, jazz, reagge, dan ska.
    
Semua itu terpusat di alun-alun selama sepekan ini.
    
Tari Jaran Bodhag sudah tampil pada pembukaan Senin malam, bersamaan dengan tampilnya Kumayl Mustafa Daood, vokalis dari grup music Debu. Namun tari ini akan ditampilkan lagi pada sepekan ke depan.
    
Tak hanya itu, Semipro ini juga menampilkan kesenian dan budaya multietnis di antaranya akan tampil pula musik balasik dari Jember, hadrah terbaik dari Kota Probolinggo, fesyen busana muslim, mewakili kesenian Timur Tengah.
    
Sedangkan yang mewakili kesenian dan budaya Tiongkok, di antaranya akan tampil seni bela diri Wushu, seni tari liong, dan barongsai.
    
Semuanya akan ditampilkan di alun-alun sampai 4 September 2017.
    
Terkait dengan pelaksanaan hari besar Idul Adha yang jatuh pada 1 September 2017, Agus mengatakan acara itu akan diisi dengan pengajian akbar yang mendatangkan Prof Dr. Hambali dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  
    
Para pengunjung selain menikmati sajian kesenian, juga bisa menikmati stan kuliner yang terletak di sisi kanan kiri panggung.
    
Panitia juga menyiapkan 50 stan kuliner, dan stand pameran dari Kadin, UMKM, dan stan gabungan hotel di Kota Probolinggo dengan sajian kuliner khasnya.
    
Menpar Arief Yahya menyebut kegiatan Semipro di Probolinggo itu sesuai untuk dipromosikan melalui media sosial.
    
Seperti "Sapi Brujul" di arena balapan berlumpur itu pasti atraktif dan bisa menjadi obyek fotografi yang menarik.
    
"Ini persis dengan pacu jawi yang ada di Tanah Datar, Sumbar," kata Arief Yahya.
        
Pacu Jawi sendiri telah ada sejak ratusan tahun lalu, yang pada awalnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petani selepas musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017