Jakarta (Antara Megapolitan) - Perhelatan balap sepeda Nongsa Challenge 2017 diharapkan mampu mempromosikan pariwisata Batam dan sekitarnya yang mengedepankan keindahan alam berikut infrastruktur pendukung yang semakin siap.
    
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya konsisten mendukung daerah terutama yang memiliki kalender event yang konsisten sekaligus mempunyai potensi mendatangkan wisatawan dan dikelola dengan profesional seperti halnya Nongsa Challange 2017.
    
"Ajang ini sangat potensial untuk mempromosikan pariwisata Batam dan sekitarnya," ujar Esthy.
    
Kent Mcallum dari Cycosports Singapore sebagai panitia pelaksana perhelatan Nongsa Challenge 2017 mengatakan ajang itu telah berhasil membuat ratusan wisatawan mancanegara dan para atlet terpesona dengan kecantikan alam Nongsa, Batam.
    
"Kami lebih memilih Nongsa karena memang Nongsa memiliki alam yang cantik, fasilitas yang sangat lengkap dan infrastruktur yang baik dan layak untuk balapan, jadi jika fasilitas memadai, tentu saja sangat bisa menerima wisatawan maupun peserta dengan baik dan dengan jumlah banyak, ini bagian dari suksesnya acara," ujarnya.
    
Dalam perhelatan tersebut peserta mayoritas berasal dari luar negri. Total peserta yang bertanding adalah 115 dari 18 negara dan 6 pesepeda dari dalam negeri.
    
"Sasarannya melihat indahnya Nongsa, menikmati alamnya, dan membuktikan fasilitasnya," ujar Kepala Dinas Pariwisata Riau Buralimar.
    
Nongsa merupakan sebuah kecamatan di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang terkenal dengan wisata pantainya.
    
Beberapa pantai wisata yang terkenal antara lain Pantai Nongsa, Pantai Maimun, Pantai Tanjung Bemban, dan Pantai Sekilak.
    
Kecamatan Nongsa juga memiliki sejumlah resort dan padang golf berstandar internasional yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
    
"Ada fasilitas berbintang lima, ada pelabuhan Nongsa, jika datang ke sini, cukup bersandar bisa langsung menikmati keindahan alam Indonesia. Waktu tempuh hanya 30 menit dari Singapura dan Malaysia," tambah Febrialin.
    
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik acara yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Batam itu.
    
Kota Batam, kata Arief Yahya, merupakan salah satu kantong besar wisatawan yang dimiliki Indonesia.
    
"Semakin banyak 'crowd tourism' di sana, maka segala macam atraksi bisa dibuat dan laku di area yang masuk 'crossborder' ini. Dan kebetulan, Batam yang ada di Provinsi Kepri dekat dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Pasarnya sangat besar. Di Singapura saja, ada 3,5 juta masyarakat Singapura, 1,5 juta ekspatriat, dan 15,5 juta wisatawan asing masuk setiap tahunnya," katanya.
    
Itu ditambah dengan waktu tempuh yang cukup pendek yakni penyeberangan Batam - Singapura hanya berkisar 30 sampai 45 menit.
    
"Jangan juga dilupakan ada kedekatan budaya antara Singapura dan Batam yang sama-sama Melayu, semua harus dijaga dan ditingkatkan," kata Menpar Arief Yahya.
    
Dalam perlombaan yang diikuti oleh 18 negara itu, Alexander Donger dari Singapura menjadi kampiun di kelas Mens Elite Nongsa Challenge 2017.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017