Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat melatih masyarakat agar sigap dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi mengingat daerah tersebut merupakan lintasan Sesar Baribis.
"Saya harap simulasi bencana gempa ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana secara signifikan," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika usai simulasi penanganan bencana di Sukaraja, Selasa.
Menurut dia, peningkatan keterampilan dalam menghadapi bencana ini menjadi penting, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rentan bencana alam. Keterampilan ini mencakup kemampuan dalam merespons bencana dengan cepat dan tepat, sehingga risiko kehilangan jiwa dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi.
Baca juga: BPBD belum temukan dampak gempa di Bogor
Ajat menyebutkan, sekitar 24 dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor memiliki kerentanan terhadap bencana alam gempa bumi karena potensi Sesar Baribis.
"Jadi salah satu metode dan yang efektif karena keterlibatan simulasi perlu adanya koordinasi, komunikasi dan evakuasi merupakan komponen utama dalam menghadapi situasi darurat,” kata Ajat.
Simulasi penanganan bencana ini juga sebagai bentuk kesiapan yang melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, lembaga terkait hingga masyarakat umum.
Dengan melibatkan berbagai pihak, simulasi tidak hanya membantu masyarakat untuk siap secara fisik, melainkan juga membangun pemahaman bersama tentang peran dan tanggung jawab masing-masing saat bencana terjadi.
Baca juga: BPBD Bogor: Ada 61 rumah rusak akibat gempa 4,6 magnitudo
Baca juga: 14 rumah di Pamijahan Bogor rusak akibat bencana gempa bumi
“Dengan memahami potensi risiko dan mengintegrasikan upaya mitigasi yang kompetensi, kita dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi, melindungi populasi, dan menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan geologis yang dihadapi," ujarnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Ade Hasrat menambahkan, Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana yang cukup besar, karena diapit dua gunung dan memiliki potensi bencana gempa bumi, di mana terdapat beberapa Sesar, salah satunya Sesar Baribis.
"Ini sebagai bentuk untuk perjalanan menjalankan rencana kontijensi yang telah kami susun yaitu sebuah rencana bagaimana kita menghadapi sebuah bencana khususnya gempa bumi di wilayah Cibinong Raya,” kata Ade Hasrat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Saya harap simulasi bencana gempa ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana secara signifikan," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika usai simulasi penanganan bencana di Sukaraja, Selasa.
Menurut dia, peningkatan keterampilan dalam menghadapi bencana ini menjadi penting, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rentan bencana alam. Keterampilan ini mencakup kemampuan dalam merespons bencana dengan cepat dan tepat, sehingga risiko kehilangan jiwa dan kerusakan infrastruktur dapat diminimalisasi.
Baca juga: BPBD belum temukan dampak gempa di Bogor
Ajat menyebutkan, sekitar 24 dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor memiliki kerentanan terhadap bencana alam gempa bumi karena potensi Sesar Baribis.
"Jadi salah satu metode dan yang efektif karena keterlibatan simulasi perlu adanya koordinasi, komunikasi dan evakuasi merupakan komponen utama dalam menghadapi situasi darurat,” kata Ajat.
Simulasi penanganan bencana ini juga sebagai bentuk kesiapan yang melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, lembaga terkait hingga masyarakat umum.
Dengan melibatkan berbagai pihak, simulasi tidak hanya membantu masyarakat untuk siap secara fisik, melainkan juga membangun pemahaman bersama tentang peran dan tanggung jawab masing-masing saat bencana terjadi.
Baca juga: BPBD Bogor: Ada 61 rumah rusak akibat gempa 4,6 magnitudo
Baca juga: 14 rumah di Pamijahan Bogor rusak akibat bencana gempa bumi
“Dengan memahami potensi risiko dan mengintegrasikan upaya mitigasi yang kompetensi, kita dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi, melindungi populasi, dan menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan geologis yang dihadapi," ujarnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Ade Hasrat menambahkan, Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana yang cukup besar, karena diapit dua gunung dan memiliki potensi bencana gempa bumi, di mana terdapat beberapa Sesar, salah satunya Sesar Baribis.
"Ini sebagai bentuk untuk perjalanan menjalankan rencana kontijensi yang telah kami susun yaitu sebuah rencana bagaimana kita menghadapi sebuah bencana khususnya gempa bumi di wilayah Cibinong Raya,” kata Ade Hasrat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024