Bogor, 24/10 (ANTARA) - Sebanyak 150 orang aparatur satuan kerja perangkat daerah beserta camat, kepala desa dan tokoh pemuda dari Kabupaten Kupang, dan Timur Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan studi observasi ke pos pemberdayaan keluarga atau posdaya binaan IPB, Selasa.

"Kedatangan kami kesini adalah untuk belajar tentang pengembangan Posdaya yang ada di Bogor khususnya dibawah binaan IPB, karena ditempat kami, posdaya ini belum berjalan maksimal," kata Bupati Kupang Ayup Titueki di sela-sela kegiatan kujungannya di Posdaya Kenanga, Kelurahan Situ Gede, Kota Bogor.

Ayup mengaku kagum dengan perkembangan Posdaya dibawah binaan IPB yang cukup maju.

Menurutnya, Posdaya di Bogor yang dibina IPB berbeda dengan yang ada ditempatnya. Seperti melestarikan tanaman konsumsi semacam jeruk, budidaya cendawan.

"Di Kupang masih sangat lokal sementara di Bogor sudah sangat berkembang Posdayanya. Seperti budidaya cendawan, di Kupang tidak ada, hanya ada kalau musim penghujan suka tumbuh di pohon-pohon," katanya.

Ayup mengatakan, tingkat ekonomi masyarakat di wilayah Timur masih sangat rendah. Ia berharap melalui kunjungan studi obeservasi Posdaya binaan IPB dapat memberikan ilmu dan informasi baru bagi masyarakatnya.

"Kami berharap nanti ada pihak dari IPB yang mau datang dan memberikan kami pelatihan tentang posdaya di NTT, atau nanti kami juga mengirim wakil kami untuk belajar di Bogor selama beberapa lama selanjutnya ilmunya bisa dikembangkan di daerah," katanya.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber daya Manusia (P2SDM) IPB, Dr Puji Mulyono menjelaskan ada empat Posdaya yang dijadikan studi yakni Posdaya Kenanga, Posdaya Sejahtera, Posdaya Semai Mulia dan Posdaya Benteng Harapan yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

Puji mengatakan, IPB telah mengembangkan 100 Posdaya di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi.

"IPB menjadi koordinator wilayah bagi 10 perguruan tinggi mitra dalam pengembangan Posdaya," katanya.

Puji menyebutkan, dengan adanya posdaya ini aspek-aspek kehidupan masyarakat dari ekonomi, pertanian, peternakan maupun perikanan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Posdaya lanjut Puji, merupakan sebuah upaya pemberdayaan masyarakat dengan menyinergikan berbagai kegiatan pemberdayaan yang ada di desa, mulai tingkat RW/dusun/desa/kelurahan.

"Melalui posdaya, masyarakat dimotivasi untuk membentuk kegiatan baru jika belum tersedia kegiatan pemberdayaan masyarakt. Disamping itu, juga menghidupkan kembali kegiatan yang terhenti, meningkatkan kualitas kegiatan yang ada dan merintis peluang kemitraan," katanya.

Kunjungan Pemerintah Kupang dan Timur Tengah Selatan Provinsi NTT dibawa berkeliling melihat kegiatan di posdaya seperti daur ulang sampah plastik, budidaya jeruk dan cendawan serta pendidikan PAUD.

Apolos Tamoes, Tokoh Masyarakat Kecamatan Amfoang Kabupaten Kupang merasa bangga dapat ikut dalam studi observasi posdaya bnan IPB.

"Ini merupakan ide bupati yang mengajak masyarakatnya untuk belajar. Karena sangat terlihat jelas perbedaannya di tempat kami yang masih sangat lokal," katanya.

Apolos tertarik untuk mencoba budidaya cendawan di daerahnya. Karena menurutnya cendawan dapat kembangkan di Kupang.


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012