Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat terus melakukan inovasi dalam memperjuangkan permainan tradisional yang selama ini sudah mulai tergeser oleh adanya perkembangan teknologi.
Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin di Kabupaten Bekasi, Kamis mengatakan, pihaknya akan membuat simulasi berupa aplikasi dan memasukkan permainan tradisional kedalam kurikulum pendidikan.
"Ini salah satu jalan agar permainan tradisional mendapatkan tempat yang lebih layak," katanya.
Menurut dia pembuatan aplikasi tersebut sebagai salah satu cara mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak yang sudah mulai melupakannya.
Cara tersebut adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap nilai budaya daerah (Kabupaten Bekasi) dalam membuat inovasi terbaru.
Selain itu, juga meminta dinas pendidikan untuk melakukan pengkajian terhadap permainan tradisional yang memiliki banyak kegunaan dalam pertumbuhan anak didik.
Tentunya, lanjutnya, itu mengandung nilai-nilai budaya, sosial, dan sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.
"Pasalnya dalam kajemukan masyarakat, tak jarang melupakan tradisi yang sudah secara langsung turun menurun dari nenek moyang," katanya.
Dengan mengangkat nilai-nilai luhur budaya tradisional, tambahnya, akan membentuk persatuan dan saling menghormati maupun menghargai di dalam lingkungan.
Neneng menyatakan, dewasa ini Perjuangan terus mengalami inovasi yang membuat anak-anak lebih memilihnya daripada harus bermain permainan tradisional.
"Tidak dapat dipungkiri jaman telah berubah, tetapi paham budaya tetap hal utama yang harus dipegang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Sandi (Diskominfo) Kabupaten Bekasi Hudaya akan melakukan pembuatan aplikasi berupa permainan tradisional.
"Ini adalah salah satu upaya agar permainan tradisional juga mendapatkan tempat di hati anak-anak," katanya.
Pasalnya serbuan gadget saat ini memungkinkan anak-anak semakin tidak mengenal kebudayaannya, termasuk permainan tradisional.
Padahal, selain mengasah kemampuan motorik dan sensorik, permainan tradisional juga meningkatkan kemampuan kerjasama dan persatuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin di Kabupaten Bekasi, Kamis mengatakan, pihaknya akan membuat simulasi berupa aplikasi dan memasukkan permainan tradisional kedalam kurikulum pendidikan.
"Ini salah satu jalan agar permainan tradisional mendapatkan tempat yang lebih layak," katanya.
Menurut dia pembuatan aplikasi tersebut sebagai salah satu cara mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak yang sudah mulai melupakannya.
Cara tersebut adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap nilai budaya daerah (Kabupaten Bekasi) dalam membuat inovasi terbaru.
Selain itu, juga meminta dinas pendidikan untuk melakukan pengkajian terhadap permainan tradisional yang memiliki banyak kegunaan dalam pertumbuhan anak didik.
Tentunya, lanjutnya, itu mengandung nilai-nilai budaya, sosial, dan sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.
"Pasalnya dalam kajemukan masyarakat, tak jarang melupakan tradisi yang sudah secara langsung turun menurun dari nenek moyang," katanya.
Dengan mengangkat nilai-nilai luhur budaya tradisional, tambahnya, akan membentuk persatuan dan saling menghormati maupun menghargai di dalam lingkungan.
Neneng menyatakan, dewasa ini Perjuangan terus mengalami inovasi yang membuat anak-anak lebih memilihnya daripada harus bermain permainan tradisional.
"Tidak dapat dipungkiri jaman telah berubah, tetapi paham budaya tetap hal utama yang harus dipegang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Sandi (Diskominfo) Kabupaten Bekasi Hudaya akan melakukan pembuatan aplikasi berupa permainan tradisional.
"Ini adalah salah satu upaya agar permainan tradisional juga mendapatkan tempat di hati anak-anak," katanya.
Pasalnya serbuan gadget saat ini memungkinkan anak-anak semakin tidak mengenal kebudayaannya, termasuk permainan tradisional.
Padahal, selain mengasah kemampuan motorik dan sensorik, permainan tradisional juga meningkatkan kemampuan kerjasama dan persatuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017