CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM) Rantastia Nur Alangan menyebutkan bahwa pemberi gelar doktor kehormatan kepada Raffi Ahmad bukan profesor palsu.
Menurut Rantastia, profesor yang berfoto bersama Raffi Ahmad adalah Prof. Dr. Peter Phongphaew, bukan Ian Broome.
Pernyataan tersebut menanggapi cuitan jurnalis investigatif Andrew MacGregor Marshall melalui akun X miliknya yang menyatakan bahwa UIPM adalah universitas palsu, dan Ian Broome, bukanlah seorang profesor asli.
"Pernyataan yang menyebutkan Ian Broome sebagai profesor palsu yang memberikan gelar doktor untuk Raffi Ahmad itu salah besar," ungkap Rantastia dalam keterangannya, Rabu.
Rantastia juga menjelaskan bahwa Prof. Peter Phongphaew merupakan profesor yang memberikan gelar Doktor ke Raffi Ahmad dan akademisi terkemuka yang memiliki pengalaman dan kontribusi panjang di berbagai bidang ilmu alam.
Prof. Peter, yang berdarah Jerman, memiliki keahlian di bidang pertanian organik, kehutanan, rekayasa genetika tanaman, hingga pengobatan herbal untuk manajemen rasa sakit dan pengobatan kanker.
Dalam profil lengkap yang disampaikan Rantastia, Prof. Peter Phongphaew disebutkan memiliki lebih dari empat dekade pengalaman internasional, dengan aktivitas riset dan pengembangan di lebih dari 113 negara.
"Beliau sangat dihormati di kalangan akademisi. Prof. Peter adalah ilmuwan berpengalaman yang memiliki dedikasi tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan alam," tambah Rantastia.
Rantastia menyesalkan adanya tudingan negatif yang menurutnya tidak berdasar dan menyayangkan perilaku beberapa pengguna media sosial yang langsung menelan mentah-mentah informasi yang belum diverifikasi.
"Tuduhan negatif itu sangat ngawur, karena saya kenal dekat dengan Prof. Peter. Nitizen buzzer yang menyebarkan informasi ini tanpa dasar, itu tindakan yang tidak beradab," ujarnya.
Prof. Peter Phongphaew, yang aktif dalam berbagai proyek internasional termasuk di bidang agroforestri dan kosmetik herbal, juga tercatat sebagai penulis buku 'The Commercial Woods of Africa' yang diterbitkan di AS pada 2003.
Rantastia berharap klarifikasi ini dapat menghentikan spekulasi tidak berdasar mengenai kredibilitas profesor dan universitas terkait Raffi Ahmad.
"Profesor Peter, orang sangat dikagumi dan dihormati di kalangan akademisi, beliau asli berdarah Jerman, sangat ahli di bidang keilmuan Science In Natural Science," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Menurut Rantastia, profesor yang berfoto bersama Raffi Ahmad adalah Prof. Dr. Peter Phongphaew, bukan Ian Broome.
Pernyataan tersebut menanggapi cuitan jurnalis investigatif Andrew MacGregor Marshall melalui akun X miliknya yang menyatakan bahwa UIPM adalah universitas palsu, dan Ian Broome, bukanlah seorang profesor asli.
"Pernyataan yang menyebutkan Ian Broome sebagai profesor palsu yang memberikan gelar doktor untuk Raffi Ahmad itu salah besar," ungkap Rantastia dalam keterangannya, Rabu.
Rantastia juga menjelaskan bahwa Prof. Peter Phongphaew merupakan profesor yang memberikan gelar Doktor ke Raffi Ahmad dan akademisi terkemuka yang memiliki pengalaman dan kontribusi panjang di berbagai bidang ilmu alam.
Prof. Peter, yang berdarah Jerman, memiliki keahlian di bidang pertanian organik, kehutanan, rekayasa genetika tanaman, hingga pengobatan herbal untuk manajemen rasa sakit dan pengobatan kanker.
Dalam profil lengkap yang disampaikan Rantastia, Prof. Peter Phongphaew disebutkan memiliki lebih dari empat dekade pengalaman internasional, dengan aktivitas riset dan pengembangan di lebih dari 113 negara.
"Beliau sangat dihormati di kalangan akademisi. Prof. Peter adalah ilmuwan berpengalaman yang memiliki dedikasi tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan alam," tambah Rantastia.
Rantastia menyesalkan adanya tudingan negatif yang menurutnya tidak berdasar dan menyayangkan perilaku beberapa pengguna media sosial yang langsung menelan mentah-mentah informasi yang belum diverifikasi.
"Tuduhan negatif itu sangat ngawur, karena saya kenal dekat dengan Prof. Peter. Nitizen buzzer yang menyebarkan informasi ini tanpa dasar, itu tindakan yang tidak beradab," ujarnya.
Prof. Peter Phongphaew, yang aktif dalam berbagai proyek internasional termasuk di bidang agroforestri dan kosmetik herbal, juga tercatat sebagai penulis buku 'The Commercial Woods of Africa' yang diterbitkan di AS pada 2003.
Rantastia berharap klarifikasi ini dapat menghentikan spekulasi tidak berdasar mengenai kredibilitas profesor dan universitas terkait Raffi Ahmad.
"Profesor Peter, orang sangat dikagumi dan dihormati di kalangan akademisi, beliau asli berdarah Jerman, sangat ahli di bidang keilmuan Science In Natural Science," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024