Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat 90 kasus kebakaran sepanjang Januari hingga Juli 2017 yang didominasi pengaruh hubungan pendek listrik di rumah pelanggan.

"Rata-rata dalam sebulan bisa 11 kasus kebakaran. Namun diperkirakan kasus kebakaran akan meningkat hingga Desember 2017," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, objek yang terbakar sepanjang peristiwa itu melanda rumah kontrakan, rumah tinggal, ruko, tempat penampungan barang bekas, rumput ilalang yang mengering dan lainnya.

Penyabab lainnya yang juga menjadi pemicu api, kata dia, adalah puntung rokok yang dibuang secara sembarangan.

"Kebakaran di dalam ruangan cepat membesar karena tekanan suhu yang panas. Biasanya dalam kondisi itu api hanya butuh waktu tujuh menit untuk melalap habis ruangan," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran selama musim kemarau 2017 berlangsung.

"Kebakaran juga bisa dipicu akibat cuaca panas di ruang terbuka," katanya.

Masyarakat diminta untuk mencabut stop kontak peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan lagi.

"Paling banyak kipas angin yang rawan korsleting listrik," katanya.

Menurut dia, kemampuan pihaknya dalam menanggulangi peristiwa kebakaran masih terbatas.

"Posko pemadam kebakaran saat ini hanya ada empat dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi, di Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Medansatria, Kecamatan Jatisampurna, dan Kecamatan Mustikajaya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017