Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan yang akan digelar di Bandung pada 26 Agustus 2017 akan menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan  Republik Indonesia.
    
Ketua Panitia Nasional Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 Premita Fifi di Jakarta, Selasa, mengatakan Kota Bandung, Jawa Barat, terpilih  menjadi tuan rumah acara puncak perayaan kemerdekaan ke-72 RI.
    
"Sejuta pesona siap ditampilkan untuk memikat wisatawan dari dalam dan luar negeri dengan karyanya dalam balutan tema Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama," katanya.
    
Pada kesempatan itu akan digelar sejumlah acara di antaranya pertunjukan wayang golek untuk murid sekolah di Pendopo (19 Agustus 2017), Bandung Run 2017 (20 Agustus 2017), dan Braga Culinary Night (20 Agustus 2017).
    
Ia meyakini karnaval kemerdekaan kali ini akan berbeda karena panitia nasional hanya akan menjadi fasilitator.
    
"Konten dan pelaksanaan dari karnaval akan sepenuhnya menjadi kewenangan tuan rumah, yang dimotori oleh budayawan dan insan kreatif dari Kota Bandung," katanya.
    
Karnaval kemerdekaan tersebut akan menampilkan beragam ekspresi budaya dari seluruh nusantara.
    
"Acara akan menampilkan ekspresi budaya yang beragam dan tercermin dari kostum peserta, juga seni tari, musik, dan rupa yang ditampilkan. Seluruh peserta karnaval, baik yang menampilkan budaya tradisional, maupun kontemporer, akan mengekspresikan olah kreatif dari tema utama karnaval, yaitu Menyalakan Semangat Api Kerja Bersama,” ujar Premita.
    
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga akan ikut berpartisipasi sebagai peserta karnaval dengan menaiki Kareta Pancasila yakni sebuah mobil hias yang dirancang oleh lima seniman asal Bandung.
    
Kareta Pancasila ini menyiratkan makna kerja budaya dan gotong royong yang mengejawantah dalam laku budaya berupa kebersamaan.
    
Rangkaian kegiatan karnaval di Bandung itu akan dimulai pukul 08.00 WIB dengan panjang lintasan karnaval 2,2 km.
    
Jalur karnaval membentang dari Gedung Sate sampai Balai Kota Bandung.
    
Premita mengatakan, untuk membuat karnaval ini makin meriah, penyelenggara juga akan melibatkan karnaval-karnaval terkenal lainnya di Indonesia, seperti Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.
    
Selain itu, imbuh Premita, karnaval kemerdekaan kali ini juga akan diramaikan Rombongan Rebana dari Pondok Pesantren Nurul Iman, Karaton Kapangeranan Gebang Kinatar Cigugur Kuningan, Kuda Renggong Sumedang, Kesenian Gotong Garuda, Reog Ponorogo, kesenian Sisingaan asal Subang, serta perwakilan budaya dari 12 provinsi di Indonesia.
    
Karnaval ini juga akan melibatkan berbagai komunitas anak muda dan komunitas budaya di Bandung, seperti Paguyuban Sepeda Baheula Bandung, Komunitas Historia Van Bandung,  Pemain Engrang Jack Obin, Mojang Lenjang dan Jajaka Gandang Parahyangan, Atlet Sepatu Roda KONI Bandung, dan Komunitas Cosplay Bandung.
    
Rute karnaval sendiri mengambil start dari Simpang Lima menuju Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, dan finish di Alun-Alun Kota Bandung.
    
Ribuan peserta diperkirakan akan meramaikan karnawal ini, dengan urutan dimulai dari drum band Changka Panorama Secara TNI-AD, Kuda Kavaleri TNI AD, kendaraan media (bandros), kendaraan Presiden RI, Anoa, kendaraan para menteri, dan kendaraan antik Presiden RI pertama, Sukarno.
    
Urutan rombongan karnaval pertama adalah VVIP, diikuti iringan Paskibra, Pramuka, Sisingaan Anak, Museum Kids Care Community, Asia Africa Student, kereta kencana, lingkung seni Dangiang Galuh Pakuan, masyarakat adat Jawa Barat, pencak silat, kuda renggong Sumedang, Keraton Kapangranan Gebang Cigugur, Historia Van Bandung, dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
    
Disusul dengan parade kampung adat dan budaya yang mengetengahkan budaya Cigugur Kuningan, Kampung Naga Salawu Tasik, Kampung Adat Kuta Ciamis, Kampung Ujung Jaya Kadipaten Rancakalong Sumedang, Negara Banceuy Subang, Dukuh Pamengpeuk Garut, Cikondang Ciwidey, Adat Ciptagelar Sukabumi, Cangkuang Garut, Mahumud Kabupaten Bandung, Kampung Urug Bogor, Kampung Adat Giri Jaya Gunung Halimun Sukabumi, Kampung Budaya Sindang Barang Bogor, dan Keraton Sumedang Larang.
    
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti menjelaskan, Karnaval HUT Kemerdekaan HUT RI ke-72 ini merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara, yang diselenggarakan oleh berbagai kalangan.
    
"Dulu dikenal dengan nama Karnaval Budaya, karnaval ini merupakan agenda rutin tahunan yang dihelat di Istana Negara dengan partisipasi dari 34 provinsi se-Indonesia. Namun sejak 2015, Karnaval tidak lagi diselenggarakan di Ibu Kota tetapi bergilir di berbagai penjuru Indonesia," katanya.
   
Tahun lalu bernama Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Toba Samosir dan sebelumnya disebut Karnaval Khatulistiwa yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat.
    
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri berharap agar kegiatan ini semakin interaktif dengan masyarakat.
    
Misalnya, ketika Karnaval Pesona Danau Toba 2016, ada seluruh masyarakat Batak mengenakan ulos dan sortali, ikat kepala ala Tapanuli.
    
"Maka suasana karnavalnya sangat bagus dan masyarakat ikut terlibat secara budaya," kata Arief Yahya.
    
Arief Yahya juga ingin agar di Bandung nanti, suasana itu terasa, masyarakat ikut menikmati karnaval, dan bukan hanya sekadar menonton.
    
"Tapi ikut berbusana nusantara, sehingga menjiwai dan merasa memiliki karnaval Kemerdekaan yang mengangkat Pesona Parahyangan itu," lanjut dia.
    
Pentas acaranya pun diramaikan dengan panggung berukuran besar di Monumen Juang sekaligus gelaran pesta rakyat.
 
"Eksposur media juga akan sangat besar. Ini akan berdampak baik bagi pariwisata Bandung dan tentunya Indonesia," ujar Menpar. (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017