Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) menggelar acara Empowering Women in STEM-AI, inisiatif kolaboratif yang melibatkan kerja sama antara British Council, Cardiff Metropolitan University, dan berbagai mitra strategis lainnya.
Acara yang berlangsung di UPJ, Tangerang Selatan, Banten, ini juga didukung Universitas Indonesia (UI) dan Monash University serta sektor industri teknologi seperti Qualcomm International dan sektor minyak dan gas Schlumberger (SLB).
Turut hadir yakni, Country Director British Council for Indonesia Summer Xia dan Director of Eureka Robotics Centre-Cardiff School of Technology Prof Esyin Chew sebagai representatif mitra kolaborasi internasional.
Ketua Project Genius dan Kepala Program Studi Informatika UPJ Dr Ida Nurhaida mengungkapkan keberadaan mereka menunjukkan dukungan kuat pada inisiatif peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kolaborasi global.
"Dengan mengusung tujuan meningkatkan kualitas pendidikan STEM-AI di Indonesia, kegiatan ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan internasional dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan," kata Ida, di Jakarta, Jumat.
Ia melanjutkan keunikan acara tersebut terletak pada fokusnya dalam mengedepankan peran perempuan di bidang STEM-AI. Juga, berbagai sesi workshop membahas topik-topik terkait teknologi dan kepemimpinan. Para peserta diajak memahami pentingnya inklusivitas dan diversitas dalam mendorong inovasi.
"Acara ini tidak hanya menyoroti pentingnya keahlian teknis, tetapi juga bagaimana perempuan dapat mengambil peran strategis dan menjadi pemimpin di sektor teknologi," ungkapnya.
Pada sesi lainnya yaitu Women in Robotics Workshop dipandu Dr Chow Siing Sia dari Cardiff Metropolitan University, diikuti ratusan siswa dari Tangerang dan Jakarta yang mempelajari dasar-dasar robotika.
Kegiatan itu memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi robotika dapat diterapkan dalam berbagai industri dan kehidupan sehari-hari.
"Dengan menggunakan pendekatan hands-on, workshop ini membantu peserta memahami konsep-konsep penting dalam robotika dan memotivasi mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh dunia teknologi," kata Ida.
Pada kesempatan itu, kata Ida, Chow menekankan pentingnya keterampilan praktis seperti pemrograman robot untuk menghadapi tantangan industri yang terus berkembang.
Ida juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
“Kita perlu merancang pendidikan yang mampu menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang di era teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan berkualitas tidak hanya melibatkan penguasaan materi, tetapi juga kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang relevan.
Sebagai salah satu institusi pendidikan yang fokus pada pengembangan teknologi, Program Studi Informatika UPJ terus memperkuat posisinya sebagai salah satu program studi terkemuka di bidang teknologi.
Dengan konsentrasi bidang Artificial Intelligence dan Cybersecurity, Prodi Informatika UPJ mengembangkan kurikulum berbasis praktik dan kemitraan global.
"Dengan demikian mahasiswa dipersiapkan menjadi professional IT yang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Acara yang berlangsung di UPJ, Tangerang Selatan, Banten, ini juga didukung Universitas Indonesia (UI) dan Monash University serta sektor industri teknologi seperti Qualcomm International dan sektor minyak dan gas Schlumberger (SLB).
Turut hadir yakni, Country Director British Council for Indonesia Summer Xia dan Director of Eureka Robotics Centre-Cardiff School of Technology Prof Esyin Chew sebagai representatif mitra kolaborasi internasional.
Ketua Project Genius dan Kepala Program Studi Informatika UPJ Dr Ida Nurhaida mengungkapkan keberadaan mereka menunjukkan dukungan kuat pada inisiatif peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kolaborasi global.
"Dengan mengusung tujuan meningkatkan kualitas pendidikan STEM-AI di Indonesia, kegiatan ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan internasional dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan," kata Ida, di Jakarta, Jumat.
Ia melanjutkan keunikan acara tersebut terletak pada fokusnya dalam mengedepankan peran perempuan di bidang STEM-AI. Juga, berbagai sesi workshop membahas topik-topik terkait teknologi dan kepemimpinan. Para peserta diajak memahami pentingnya inklusivitas dan diversitas dalam mendorong inovasi.
"Acara ini tidak hanya menyoroti pentingnya keahlian teknis, tetapi juga bagaimana perempuan dapat mengambil peran strategis dan menjadi pemimpin di sektor teknologi," ungkapnya.
Pada sesi lainnya yaitu Women in Robotics Workshop dipandu Dr Chow Siing Sia dari Cardiff Metropolitan University, diikuti ratusan siswa dari Tangerang dan Jakarta yang mempelajari dasar-dasar robotika.
Kegiatan itu memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi robotika dapat diterapkan dalam berbagai industri dan kehidupan sehari-hari.
"Dengan menggunakan pendekatan hands-on, workshop ini membantu peserta memahami konsep-konsep penting dalam robotika dan memotivasi mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh dunia teknologi," kata Ida.
Pada kesempatan itu, kata Ida, Chow menekankan pentingnya keterampilan praktis seperti pemrograman robot untuk menghadapi tantangan industri yang terus berkembang.
Ida juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
“Kita perlu merancang pendidikan yang mampu menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan peluang di era teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan berkualitas tidak hanya melibatkan penguasaan materi, tetapi juga kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang relevan.
Sebagai salah satu institusi pendidikan yang fokus pada pengembangan teknologi, Program Studi Informatika UPJ terus memperkuat posisinya sebagai salah satu program studi terkemuka di bidang teknologi.
Dengan konsentrasi bidang Artificial Intelligence dan Cybersecurity, Prodi Informatika UPJ mengembangkan kurikulum berbasis praktik dan kemitraan global.
"Dengan demikian mahasiswa dipersiapkan menjadi professional IT yang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024