Depok (Antara Megapolitan) - Citron Academy menyiapkan santri-santri untuk dididik selama satu tahun guna menjadi siswa yang unggul dalam menguasai teknologi informasi dan juga mempunyai keunggulan dalam bidang agama.

"Kami memberikan beasiswa penuh kepada para santri untuk belajar mengenai teknologi informasi dan juga Tafizh Al-Quran," kata CEO Citron Academy, Fauhadanis, di Depok, Jumat.

Ia mengatakan saat ini Citron Academy memberikan kesempatan kepada 10 santri untuk belajar mengenai teknologi informasi. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan pada 2016 yang hanya dua orang santri.

"Kami memang hanya menerima santri laki-laki karena memang keterbatasan tempat. Namun ada kemungkinan tahun-tahun berikutnya bisa menerima santri perempuan," jelasnya.

Untuk saat ini katanya hanya membuka untuk dua jurusan yaitu programer dan desain grafis. Kemungkinan tahun-tahun berikutnya juga akan dibuka jurusan animasi.

Di samping bebas biaya pendidikan, para akademika juga mendapat fasilitas bebas biaya asrama, internet 24 jam, pelatihan intensif, dan program penunjang lainnya. Para akademika juga akan dibekali dengan pengajaran bahasa Inggris dan Arab.

Tak hanya kemampuan di bidang ICT, para santri juga ditargetkan dapat menyelesaikan hafalan Al Quran selama pendidikan. Pendidikan agama sangat penting sebagai pijakan seseorang dalam meniti karier di dunia kerja atau wirausaha nantinya.

Sementara itu Direktur LAZ Amanah Takaful Ade Abdurrahman menyatakan dukungan penuh program Citron Academy. Pendidikan yang dikenal Pesantren Kreatif Digital ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang menguasai teknologi informasi.

"Program ini bagus karena berusaha mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Kami mendukung kegiatan tersebut," katanya.

Para santri yang mendapat beasiswa ini diutamakan bagi kaum dhuafa yang memang berminat dalam bidang teknologi informasi. Selain bidang teknologi informasi mereka juga dididik dengan agama dan diharapkan menjadi Tafizh yang baik.

"Harapan kami mereka tak akan kalah dengan siswa lain pada umumnya. Apalagi mereka mendapat pendidikan agama yang lebih baik," katanya.

Selain materi pembelajaran, akademika mendapatkan fasilitas asrama, makan tiga kali sehari, dan fasilitas laptop/PC selama masa pembelajaran. Mereka diwajibkan mengikuti ujian akhir sebelum mendapat predikat lulus bersertifikat.***4***

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017