Manawiyah (34) atau yang lebih akrab dipanggil Wiyah adalah seorang ibu yang pantas menyandang gelar ibu hebat dan kuat. Bagaimana tidak, ia telah membersamai kurang lebih selama tujuh tahun anak istimewa yang begitu pintar dan cantik.

Navisha adalah panggilan akrab untuk si kecil, ia merupakan anak kedua Wiyah. Sebelumnya Wiyah telah memiliki satu orang anak laki-laki, kemudian pada tahun 2017 Wiyah dan suami dikaruniai anak kedua yaitu Navisha seorang anak istimewa yang hadir kekehidupan Wiyah dan memberi warna baru untuk keluarga.

BPJS Kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) nya sangat berarti bagi keluarganya. Terutama setelah hadirnya putri kecilnya, pada tahun 2017 lalu Navisha lahir. Ia bercerita baha sejak usia satu bulan ia sakit dan suara nafasnya terdengar sangat tidak normal. Melihat kondisi tersebut, membuat dirinya segera membawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Graha Permata Ibu.

Baca juga: Program JKN lindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali

"Setelah kami bawa adek ke sana dari hari tersebut sampai adek usia sekitar 8 bulan, adek dirawat inap di rumah sakit. Saat itu, sempat juga dirujuk ke RS Hermina lalu RS Jantung di Jakarta, kami telah melalui banyak proses dari awal kelahiran adek,” cerita Wiyah, Selasa (24/09).

Selama ia menemani sang anak menjalani pengobatan, telah banyak sekali hal yang ia lewati. Ia bersyukur selama prosesnya selalu ditemani dengan Program JKN, sehingga Wiyah dan suami sangat terbantu khususnya untuk jaminan kesehatan Navisha yang tidak jarang harus melakukan pengobatan dan perawatan secara berkala ke fasilitas kesehatan hingga terapi yang perlu dilakukan oleh sang anak.

Selama menemani pengobatan sang anak, ia merasa beruntung karena semua terjamin oleh Program JKN. Tak hanya itu, ia juga merasakan akses yang mudah juga pelayanan yang memuaskan.

Baca juga: Yuli ungkap kepuasannya manfaat kepesertaan JKN

“Dulu selama adek dirawat inap, adek sempat dinyatakan mati suri sebanyak tiga kali. Pada awalnya karena nafasnya itu, ternyata air ketuban yang sempat keminum sudah melekat ke paru-paru dan jadi kemana-mana. Bahkan sempat juga diinfokan bahwa jantung adek belum sempurna. 

Sampai dengan saat ini pun anak saya masih harus menjalani terapi yang tentu masih dibantu terus oleh Program JKN. Anak istimewa kami tumbuh kembangnya tidak sama seperti anak pada seusianya, bisa dibilang ia lebih lambat tumbuh kembangnya,” ungkap Wiyah.

Saat ini, Wiyah bekerja sebagai freelance. Ia mengaku sering bekerja pada saat hari libur karena ia bekerja pada acara-acara tertentu. Sebagai seorang ibu, Wiyah sebisa mungkin tidak meninggalkan kewajibannya terhadap anak-anak dan keluarga, apalagi anak keduanya yang benar-benar butuh perhatian khusus. Itulah mengapa Wiyah pantas mendapat gelar ibu hebat dan kuat karena dapat dilihat dari apa yang telah ia lalui selama ini.

Baca juga: Nursiah: Semoga status UHC Kota Depok bisa terus dipertahankan

“Sebisa mungkin saya menjalani peran saya dengan sebaik-baiknya, kehadiran adek menjadi warna sendiri untuk kami sekeluarga. Di usianya tujuh tahun ini, ia masih perlu saya gendong, tapi tidak mengapa tetap saya syukuri, karena segalanya pasti sudah diberikan sesuai kemampuannya. Jadi tinggal bagaimana kita menghadapinya, tentunya kami menjalani ini semua juga bisa terasa lebih ringan karena adanya Program JKN," jelas Wiyah.

Dengan apa yang ia rasakan, Wiyah sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah membantu banyak masyarakat yang membutuhkan seperti dirinya.

"Semoga BPJS Kesehatan terus sukses dan bisa terus bermanfaat bagi banyak orang,” tutup Wiyah. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024