Bogor (Antara Megapolitan) - Sivitas Institut Pertanian Bogor (IPB) memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72, dengan menggelar upacara bendera di lapangan Gymnasium, kampus IPB Dramaga, Bogor, Kamis (17/8). Tema besar yang diusung adalah ''Indonesia Kerja Bersama''.

Upacara dirangkai dengan penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun kepada dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan IPB.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI dalam pidatonya yang dibacakan Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, mengatakan Indonesia Kerja Bersama merupakan cerminan gotong-royong, perjuangan bantu-membantu bersama.

"Marilah kita bersama-sama membangun bangsa ini. Bergotong-royong, bahu-membahu, bersinergi, dan saling melengkapi mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. HUT RI ke-72 ini sudah seharusnya tidak saja hanya menjadi momen peringatan bagi kita. Berbagai pencapaian sudah kita raih, yakni dengan menurunnya angka kemiskinan, menurunnya tingkat pengangguran, meningkatnya peluang dan akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta banyak aspek lainnya. Namun demikian, di balik pencapaian yang telah kita peroleh tersebut, terdapat beragam problem yang menjadi tantangan baik di tingkat lokal, regional, maupun global," ujar menteri dalam pidatonya.

Dilanjutkan, salah satu tantangan terbesar kita saat ini adalah persoalan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Indonesia. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia memiliki tingkat pendidikan rendah dan terkategori tenaga kerja tidak terlatih (unskilled labor) atau berkeahlian rendah-menengah.

Hal ini tidak hanya menjadi tantangan bagi kita di tingkat produktivitas ekonomi, namun juga mempengaruhi daya saing kita di tingkat regional dan global. Karena persaingan dalam era globalisasi ini akan sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenristekdikti telah menetapkan tujuan strategi 2019 yang akan dicapai yaitu ''Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa".

Menteri mengatakan, dengan kerja bersama, kita dapat mencapai tujuan strategis tersebut.

"Mulailah dari diri kita sendiri, dari lingkungan sekitar kita, dan dari institusi. Bangun budaya anti plagiat, budaya keilmuan yang menghasilkan inovasi dan karya bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat, membangun budaya kampus yang bersih, anti korupsi, anti narkoba, dan bebas dari faham radikalisme, membangun kesantunan, memperteguh jiwa Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila,'' katanya.

Dalam kesempatan ini, secara resmi rektor melepas kontingen Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXX tahun 2017. Pada Pimnas kali ini, IPB berhasil meloloskan jumlah tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak.

Sebanyak 31 kelompok PKM IPB dinyatakan lolos melaju ke Pimnas XXX yang akan digelar di Universitas Muslim Indonesia, Makassar pada 23-28 Agustus 2017 mendatang. Tim PKM IPB akan didampingi oleh 20 dosen pendamping.

Kepada duta-duta IPB, rektor berpesan agar luruskan niat untuk kebaikan, jaga sportivitas dalam berkompetisi, berjuang dengan sepenuh hati, jaga kekompakan dan kebersamaan, serta jaga nama baik IPB.

"Tunjukkan prestasi setinggi mungkin dan harumkan IPB di kancah Pimnas tahun 2017 ini,'' ujarnya.

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 di lingkungan IPB dimeriahkan dengan penampilan pembentukan formasi atau 'The Most Mozaic Picture Formation'.

Pembentukan empat formasi ini melibatkan sekira 6 ribu mahasiswa baru Program Sarjana dan Diploma IPB. Empat formasi yang dibuat berbentuk tulisan: Inovasi IPB untuk Indonesia, Pancasila, HUT ke-72 Indonesia Kerja Bersama, dan peta kepulauan Indonesia.  (Awl).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017