Seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Herr (68)  bersemangat untuk menjaga kesehatannya agar tetap bisa bugar dan terhindari dari penyakit.

Di usianya yang tidak lagi muda tidak bisa ia hindari penyakit yang timbul seperti diabetes dan kolesterol. Jadi menurutnya, tentu untuk kesehatan diri sendiri menjaga dan memelihara diri harus datang dari kesadaran diri sendiri.

“Saat ini saya merupakan pasien yang memang sering bolak balik fasilitas kesehatan dengan tujuan kontrol kesehatan, karena kalau sudah umur segini ada saja yang dirasa," ujar Herry di Depok, Minggu.

"Makanya kalau bukan kita siapa lagi yang akan benar-benar peduli kesehatan diri kita, jadi kita harus semangat demi kesehatan diri sendiri, termasuk semangat untuk datang ke faskes, alhamdulillah selama ini saya berobat menjadi peserta JKN tidak ada kendala yang berarti. Saya merasa tertolong dan dilindungi oleh Program JKN, semua pengobatan dan perawatan yang perlu dilakukan terjamin oleh program ini,” pungkas Herry.

Baca juga: Yuli ungkap kepuasannya manfaat kepesertaan JKN

Ia menceritakan, saat Herry harus menanggung dua orang anggota keluarga yaitu sang istri dan satu anak bungsunya. Anak terakhirnya masih menjalani kuliahnya dan belum menikah, sehingga masih menjadi tanggungan Herry.

Tidak mudah untuk bisa peduli dengan diri sendiri, karena Herry mengaku terkadang dirinya peduli dengan kesehatan anggota keluarganya sampai-sampai tidak ingat bahwa kesehatan diri sendiri pun perlu diperhatikan, apalagi diusia yang sudah tidak lagi muda.

“Anak saya lima, yang masih jadi tanggungan saya adalah si bungsu. Sekarang dia masih berkuliah semester tujuh. Jadi kami bertiga yaitu saya, istri dan anak bungsu kami terdaftar di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas dua. Pekerjaan saya sehari-hari bisa dibilang pegadang kopi, alhamdulillah anak saya lainnya telah menikah dan ikut tanggungan bersama pasangannya jadi saat ini saya hanya menanggung dua orang," katanya.

Baca juga: Nursiah: Semoga status UHC Kota Depok bisa terus dipertahankan

"Penting tentunya terdaftar sebagai peserta JKN, apalagi saya yang saat ini rutin melakukan kontrol sebulan sekali ke Faskes, beberapa pengecekan perlu dilakukan karena saya sendiri ada sakit gula, kolesterol dan perlu juga pengecekan kontrol ke bagian penyakit dalam,” kata Herry.

Selain Herry, keluarganya pun pernah menggunakan kartu JKN untuk berobat seperti anaknya yang juga pernah dirawat di salah satu faskes di Kota Depok yaitu Rumah Sakit Grha Permata Ibu ( RS GPI). Menurutnya semua pelayanan sejauh ini memuaskan, aman dan tidak ada iur biaya. Itulah mengapa ia merasa pentingnya seluruh anggota terdaftar di Program JKN.

Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk proteksi atau bentuk perlindungan kepada orang-orang tersayang. Jaminan Kesehatan mampu melindungi dari berbagai hal, tidak hanya fokus pada perlindungan kesehatan saja namun efeknya bisa juga ke lainnya, seperti melindungi perekonomian keluarga.

Baca juga: Sri: Wirausaha juga butuh jaminan kesehatan nasional

“Karena tidak ada seorang pun yang bisa prediksi dengan tepat kapan musibah sakit bisa datang, jadi tidak ada salahnya mempersiapkan diri dengan mendaftarkan diri ke Program JKN.

Efek kesehatan ini bisa kemana-mana, jangan dikira hanya ke fisik saja tapi bisa juga berdampak pada perekonomian keluarga. Istilahnya jika sakit datang dan tidak memiliki tabungan yang cukup dan tidak punya jaminan kesehatan, bisa-bisa berdampak ke ekonomi keluarga.

"Amit-amit bisa sampai berhutang dan lain lain, makanya Program JKN ini kan sifatnya wajib karena memang bentuk proteksi pemerintah kepada masyarakatnya. Seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dapat terlindungi oleh Program JKN tanpa terkecuali, baik yang tidak mampu sampai yang mampu sekalipun asalkan mau mengikuti prosedurnya,” tegas Herry. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024