Universitas Indonesia (UI) dan University of Toronto resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) guna memperkuat kerja sama di bidang riset lingkungan termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Kami mengundang University of Toronto untuk menjadi mitra internasional dalam program yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui hasil riset dan kebijakan. Keterlibatan aktor internasional penting dalam setiap inisiasi ilmiah yang dipelopori UI," ujar Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, di Depok, Senin.
Ia menyambut baik kerja sama ini, terutama untuk memperkuat kolaborasi pada tingkat fakultas.
Baca juga: Kenya jajaki peluang kerja sama pendidikan dengan UI
Baca juga: FTUI identifikasi dan pemetaan kolaborasi dengan universitas unggulan di luar negeri
Ia juga menekankan pentingnya peran internasional dalam riset-riset inovatif yang dipelopori UI, termasuk UI Net Zero Initiative (UI NZI) yang diluncurkan tahun ini.
Menurut Rektor, kerja sama ini akan berfokus pada riset lingkungan, dengan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI sebagai penggerak utama.
Wakil Direktur SIL UI, Dr. Dony Abdul Chalid, mengajukan topik urban studies sebagai area potensial kolaborasi, mengingat adanya kesamaan pendekatan multidisiplin yang diterapkan oleh University of Toronto's School of Cities (UTSC) dan SIL UI.
Baca juga: UI dan Kemendag kerja sama perkuat kepatuhan K3L dan keamanan konsumen
President University of Toronto, Prof. Meric Gertler juga menyambut baik usulan tersebut dan menekankan bahwa pendekatan sekolah multidisiplin seperti UTSC adalah fenomena baru yang memerlukan pengembangan lebih lanjut.
“Kerja sama UTSC dan SIL UI akan membuka kolaborasi baru, termasuk dengan pemerintah. Kami berharap dapat membangun kerangka kerja yang mendukung inovasi riset ini,” tuturnya.
Dengan adanya MoU ini, kedua universitas berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi riset yang multidisiplin, mengintegrasikan keunggulan masing-masing dalam menjawab tantangan global, khususnya di bidang lingkungan, urban studies, dan inovasi teknologi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami mengundang University of Toronto untuk menjadi mitra internasional dalam program yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui hasil riset dan kebijakan. Keterlibatan aktor internasional penting dalam setiap inisiasi ilmiah yang dipelopori UI," ujar Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, di Depok, Senin.
Ia menyambut baik kerja sama ini, terutama untuk memperkuat kolaborasi pada tingkat fakultas.
Baca juga: Kenya jajaki peluang kerja sama pendidikan dengan UI
Baca juga: FTUI identifikasi dan pemetaan kolaborasi dengan universitas unggulan di luar negeri
Ia juga menekankan pentingnya peran internasional dalam riset-riset inovatif yang dipelopori UI, termasuk UI Net Zero Initiative (UI NZI) yang diluncurkan tahun ini.
Menurut Rektor, kerja sama ini akan berfokus pada riset lingkungan, dengan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI sebagai penggerak utama.
Wakil Direktur SIL UI, Dr. Dony Abdul Chalid, mengajukan topik urban studies sebagai area potensial kolaborasi, mengingat adanya kesamaan pendekatan multidisiplin yang diterapkan oleh University of Toronto's School of Cities (UTSC) dan SIL UI.
Baca juga: UI dan Kemendag kerja sama perkuat kepatuhan K3L dan keamanan konsumen
President University of Toronto, Prof. Meric Gertler juga menyambut baik usulan tersebut dan menekankan bahwa pendekatan sekolah multidisiplin seperti UTSC adalah fenomena baru yang memerlukan pengembangan lebih lanjut.
“Kerja sama UTSC dan SIL UI akan membuka kolaborasi baru, termasuk dengan pemerintah. Kami berharap dapat membangun kerangka kerja yang mendukung inovasi riset ini,” tuturnya.
Dengan adanya MoU ini, kedua universitas berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi riset yang multidisiplin, mengintegrasikan keunggulan masing-masing dalam menjawab tantangan global, khususnya di bidang lingkungan, urban studies, dan inovasi teknologi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024